Belangkas atau Mimi merupakan hewan yang menghuni perairan dangkal wilayah paya dan kawasan mangrove.
Meskipun bercangkang seperti kepiting namun belangkas tidak termasuk keluarga kepiting atau udang-udangan karena tidak memiliki antena.
Hewan ini merupakan kerabat dari kalajengking dan tungau. Bentuknya yang aneh membuatnya sering disebut fosil hidup.
Meski penampilan mereka tidak menarik namun hewan ini cukup berjasa bagi manusia.
Belangkas memiliki darah yang mengandung senyawa hemosianin yang membuatnya berwarna biru.
Darah belangkas yang mengandung tembaga digunakan oleh industri farmasi untuk membuat Limulus Amebocyte Lysate (LAL), senyawa yang berguna untuk mendeteksi toksin yang dihasilkan oleh bakteri.
Darah biru belangkas ini dimanfaatkan untuk mendeteksi bakteri yang masuk ke dalam darah manusia.
Hewan ini juga sering ditemukan berpasangan karena termasuk hewan monogamik, yaitu hewan yang hanya memiliki satu pasangan setelah perkawinan.
Sehingga mimi sering dijadikan simbol kelanggengan pasangan suami-isteri.
Sayangnya, penangkapan belangkas yang kelewat batas membuat populasi hewan tersebut merosot tajam dan mulai terancam punah.
