Setahun Peristiwa Jatuhnya Pesawat Sriwijaya SJ-182 di Kep Seribu, Begini Kronologinya

- Minggu, 9 Januari 2022 | 12:10 WIB
Pesawat Sriwijaya Air PK-CLC yang terjatuh di Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021 (Istimewa)
Pesawat Sriwijaya Air PK-CLC yang terjatuh di Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021 (Istimewa)

Tepat hari ini, 9 Januari 2022, peristiwa kelam jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu sudah setahun berlalu. Namun kejadian nahas itu masih lekat diingatan masyarakat, terlebih lagi para keluarga yang ditinggalkan.

Pada 9 Januari 2021 sekira pukul 14.44 WIB, pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 tujuan Pontianak hilang kontak tujuh menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.

Sesaat setelah hilang kontak, pesawat yang mengangkut 62 orang yang terdiri dari 12 kru pesawat, 40 penumpang dewasa, 7 orang anak, dan 3 bayi jatuh di Kepulauan Seribu, tepatnya di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang.

Menyedihkannya, tidak ada satu pun penumpang dalam penerbangan itu yang dilaporkan selamat. Bahkan beberapa di antaranya hingga kini belum ditemukan keberadaan jasadnya.

Kronologi kejadian

Dihimpun dari berbagai sumber, saat itu pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 14.36 WIB. Namun tak lama setelah lepas landas, pesawat tersebut hilang kontak pukul 14.44 WIB.

Berdasarkan data dari menara kendali penerbangan atau ATC di Bandara Soekarno-Hatta, sang pilot sempat meminta izin untuk naik ketinggian dari 1.700 ke 29.000 kaki pada pukul 14.37 WIB.

Pada pukul 14.40 WIB, pesawat tersebut terlihat berbelok dan tiba-tiba menghilang dari radar pada pukul 14.44 WIB. Pesawat itu terakhir kali terlihat di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

Setelah kejadian, Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Jauwena mengatakan bahwa kondisi pesawat dengan nomor registrasi PK-CLC itu dalam keadaan baik dan layak terbang sebelum melakukan lepas landas.

Nelayan jadi saksi mata

Adanya dugaan kecelakaan pesawat pertama kali dilaporkan oleh seorang nelayan yang sedang melaut di perairan Kepulauan Seribu. Seorang nelayan tak disebut identitasnya mengaku melihat ada pesawat yang meledak dan jatuh ke laut.

Tidak hanya nelayan, suara dentuman dari pesawat yang jatuh itu juga didengar oleh warga Kepulauan Seribu. Namun para warga saat itu belum mengetahui suara dentuman tersebut berasal dari mana.

Tak lama kemudian, Badan Nasional Pencarian dan Petolongan beserta pihak terkait langsung menurunkan personel ke lokasi yang diduga menjadi tempat pesawat terjatuh di Kepualaun Seribu.

CVR black box ditemukan

Meski operasi pencarian Sriwijaya Air SJ 182 ditutup pada 21 Januari 2021, namun pihak KNKT tetap terus bekerja melakukan pencarian terhadap kotak hitam atau black box.

Pada 30 Maret 2021, CVR black box pesawat tersebut akhirnya ditemukan.

Hingga saat ini, KNKT belum melaporkan hasil investasi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Hasil investasi itu ditargetkan akan selesai pada pertengahan tahun 2022.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X