Begini Praktik Puasa Umat Sebelum Zaman Nabi Muhammad, Bisa Sampai 50 Hari

- Sabtu, 16 April 2022 | 04:30 WIB
Ilustrasi salat (Pixabay)
Ilustrasi salat (Pixabay)

Ibadah puasa memiliki sejarah yang panjang, bahkan sudah ada jauh sebelum kedatangan Nabi Muhammad SAW dan Islam.

Hal itu tercantum dalam surah Al-Baqarah ayat 183 di Al-Quran yang artinya sebagi berikut.

"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada umat sebelum kamu"

Lalu, bagaimana praktik puasa umat sebelum zaman Nabi Muhammad?

Dilansir NU Online, Abu Ja‘far, al-Thabari (w. 310) dalam Tafsîr-nya (Jeddah: Muassasah al-Risalah, Cetakan I, 2000, Jilid 3, h. 410) menyatakan para ulama memiliki pendapat tersendiri mengenai maksud 'sebagaimana telah diwajibkan kepada umat sebelum kamu.'

Dalam hal ini, jika penekannya terhadap orang-orang yang berpuasa sama seperti dengan kita saat ini, berarti maksudnya adalah kaum Nasrani.

Seperti yang dikutip al-Thabari dari Musa ibn Harun, dari ‘Amr ibn Hammad, dari Asbath, dari al-Suddi menyatakan sebagai berikut.

"Maksud orang-orang sebelum kita adalah kaum Nasrani. Sebab, mereka diwajibkan berpuasa Ramadhan. Mereka tidak boleh makan dan minum setelah tidur (dari waktu isya hingga waktu isya lagi), juga tidak boleh bergaul suami-istri"

"Rupanya, hal itu cukup memberatkan bagi kaum Nasrani (termasuk bagi kaum Muslimin pada awal menjalankan puasa Ramadhan). Melihat kondisi itu, akhirnya kaum Nasrani sepakat untuk memindahkan waktu puasa mereka sesuai dengan musim, hingga mereka mengalihkannya ke pertengahan musim panas dan musim dingin"

"Mereka mengatakan, ‘Untuk menebus apa yang kita kerjakan, kita akan menambah puasa kita sebanyak dua puluh hari.’ Dengan begitu, puasa mereka menjadi 50 hari. Tradisi Nasrani itu juga (tidak makan-minum dan tak bergaul suami istri) masih terus dilakukan oleh kaum Muslimin, termasuk oleh Abu Qais ibn Shirmah dan Umar ibn al-Khathab. Maka Allah pun membolehkan  mereka makan, minum, bergaul suami-istri, hingga waktu fajar.

Selain Nasrani, ada juga yang berpendapat bahwa orang yang dimaksud sebelum Islam adalah kaum Yahudi seperti dalam riwayat Mujahid dan Qatadah.

Dalam riwayatnya, Qatadah mengungkapkan, “Puasa Ramadhan telah diwajibkan kepada seluruh manusia, sebagaimana yang diwajibkan kepada orang-orang sebelum mereka. Sebelum menurunkan kewajiban Ramadhan, Allah menurunkan kewajiban puasa tiga hari setiap bulannya"

Akan tetapi, pendapat wajib puasa tiga hari ditolak oleh sahabat karena puasa tiga yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam itu bukan wajib, melainkan sunnah.

Selain itu, dalam riwayat lain, Rasulullah juga menjalankan puasa ‘Asyura, yakni puasa yang biasa dilakukan oleh orang-orang Yahudi pada 10 Muharram. Seperti yang diriwayatkan ‘Asyura ini, Ibnu ‘Abbas:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X