Sederet Fakta Pasien Transplantasi Jantung Babi yang Meninggal, Ini Penyebabnya!

- Sabtu, 7 Mei 2022 | 18:08 WIB
Transplantasi jantung babi ke manusia. (Photo/Science Alert)
Transplantasi jantung babi ke manusia. (Photo/Science Alert)

Seorang pria di Maryland yang hidup berkat transplantasi jantung babi - yang telah dimodifikasi secara genetik selama dua bulan, dikabarkan meninggal dunia.

Dilansir The New York Times, Dr. Bartley Griffith ahli bedah di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland melakukan transplantasi jantung kepada David Bennett Sr., tapi ia mengalami komplikasi.

Transplantasi Jantung Babi Berhasil

Awalnya, prosedur transplantasi jantung babi kepada manusia berhasil dan terjadi pada Januari 2022, setelah Food and Drug Administration memberi universitas otorisasi darurat untuk transplantasi.

Berdasarkan laporan MIT Technology Review, itu adalah transplantasi jantung babi-ke-manusia pertama yang dimodifikasi secara genetik yang tujuannya untuk membantu menularkan patogen baru ke manusia.

Jantung babi itu kemudian menjadi harapan baru karena sistem kekebalan pasien tidak menolaknya dan dianggap cocok. Namun, beberapa bulan kemudian David Bennett yang menjadi penerima pertama transplantasi jantung babi meninggal dunia.

Pasien Meninggal Dunia

Revivicor, sebuah perusahaan obat khusus dalam produk regeneratif, menyediakan jantung untuk Bennett. Namun, perusahaan itu tidak berkomentar terkait meninggalnya Bennett.

Dilansir The Times, staf Universitas Maryland mengatakan transplantasi jantung babi itu telah diperiksa virusnya dan porcine cytomegalovirus - diyakini menjadi faktor meninggalnya Bennett, yang sebelumnya tidak terdeteksi secara aktif sebelum prosedur dilakukan.

"Penyebab kematian penerima jantung babi David Bennett, Sr, masih dipelajari," kata juru bicara universitas, dilansir Insider, Sabtu (7/5/2022).

Sementara itu, disebutkan pula bahwa Dr. Bartley Griffith, yang memimpin tim bedah xenotransplantasi, baru-baru ini mempresentasikan temuan awal dan mencatat penelitian berlanjut ke berbagai penyebab potensial.

"Di antara penyebab potensial ini adalah gagal jantung stadium lanjut pasien sebelum transplantasi. Dr Griffith juga mencatat bahwa mereka menemukan bukti virus yang disebut porcine cytomegalovirus (pCMV) melalui pengujian khusus yang sangat sensitif," lanjut juru bicara.

Pasca Transplantasi Jantung Babi

Pasca operasi transplantasi jantung babi kepada Bennett, ia dalam keadaan sehat selama satu setengah bulan pertama setelah prosedur dan jantung babi berfungsi dengan baik.

Namun, setelah 45 hari kesehatan pasien menurun, dan dalam beberapa hari, pada 8 Maret, dia meninggal. Meskipun transfer organ hewan ke manusia cukup signifikan, ternyata hal itu dapat menimbulkan masalah dalam hal penularan virus antara hewan dan manusia selama operasi.

Virus hewan liar dapat menyerang jantung babi yang kemudian ditransplantasikan kepada Bennett. Kemudian, prosedur pemeriksaan virus itu sebelumnya tidak terlihat sepenuhnya dan berkembang setelah berada di tubuh Bennett.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X