Gas Air Mata, Primadona Aparat Untuk Membubarkan Massa

- Rabu, 25 September 2019 | 14:33 WIB
Ilustrasi Polisi tengah menembakkan gas air mata. (Antara Foto/Septianda Perdana)
Ilustrasi Polisi tengah menembakkan gas air mata. (Antara Foto/Septianda Perdana)

Aparat keamanan dari Kepolisian terpaksa menembakkan gas air mata, untuk membubarkan massa aksi anarkis usai unjuk rasa pengesahan RKHUP di Gedung MPR-DPR-DPD RI, selasa (24/9). Massa yang tidak tahan dengan efek yang ditimbulkan gas air mata, berhamburan membubarkan diri.

Sering kali menjadi andalan aparat keamanan dalam membubarkan kerumunan massa, gas air mata kali pertama digunakan Polisi Paris saat menangani aksi buruh pabrik pada Mei 1909. Sementara, gas air mata modern digunakan Prancis dan Jerman dalam Perang Dunia 1 yang terjadi tahun 1914-1918.

Bentuk senjata pelontar gas air mata dan pelurunya pun bermacam-macam. Kepolisian Republik Indonesia juga memiliki beragam jenis senjata pelontar dan peluru gas air mata. Namun, yang menjadi 'favorit' digunakan di lapangan adalah pelontar gas air mata lansiran Verney Carron.

-
(Antara Foto/Arnas Padda)

 

Salah satu alasan sekaligus keunggulannya adalah, kaliber peluru gas air mata yang digunakan lebih besar, yakni 44 milimeter. Sementara yang lain pelurunya berkaliber 38 milimeter. Sehingga, jangkauan wilayah dari gas air mata yang ditembakkan pun lebih luas.

Ada dua model pelontar gas air mata Verney Carron yang digunakan Kepolisian Republik Indonesia. Pertama, Flas Ball Maxi (FBM). Bentuknya seperi shotgun berukuran besar, laras ganda berdampingan tanpa popor. Masing-masing laras memiliki pelatuk sendiri.

Varian kedua adalah tipe Flash ball Super Pro (FBSP). Bentuknya mirip dengan pistol revolver, namun dalam ukuran besar. Ada dua laras dengan posisi bertumpuk, ditembakan secara bergantian.

Tipe amunisinya pun ada dua. Pertama, amunisi standar yang ketika ditembakan, akan langsung mengeluarkan gas dalam hitungan detik setelah peluru jatuh usai ditembakan. Kedua, amunisi dispersal, dima amunisi ini akan pecah menjadi tiga proyektil yang masing-masing mengeluarkan gas.

-
(Antara Foto/Mohammad Ayudha)

 

Untuk jenis peluru, ada lima jenis peluru gas air mata yang biasa digunakan Polri. Yakni, DH001-2DS (Tabung Warna Merah) berisikan powder. DH001-4 (Tabung Warna Kuning) berisi rubber ball. DH001-6 (Tabung Warna Biru) berisi cluster smoke. DH001-7 (Tabung Warna Silver) berisi flares bomb. Dan DH001-1DS (Tabung Warna Ungu) berisi twist smoke.

Biasanya, amunisi gas air mata mengandung CS (Chlorobenzylidenemalononitrile) dan CN (Chloroacetophenone). Keduanya mengandung bahan aktif Arang, Potasium Nitrat, Silikon, Sukrosa, Potasium Klorat, Magnesium Karbonat dan O-Chlorobenzalmalononitrile.

Senyawa terakhir, O-Chlorobenzalmalononitrile, adalah lachrymator, penghasil air matas, menghadirkan sensasi terbakar di hidung, tenggorokan dan kulit. Tak heran jika gas air mata membuat mata perih, mengeluarkan air mata dan menyebabkan sensasi terbakar.

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X