Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengenalkan tanaman vetiver yang diklaim bisa mencegah tanah longsor, kok bisa?
Dikutip dari laman BNPB, vetiver dijuluki rumput 'ajaib'. Julukan itu tersemat kerena vetiver memiliki keajaiban dan banyak kegunaan yang berkaitan dengan alam.
Vetiver pun sudah dimanfaatkan banyak negara di Asia hingga Eropa untuk stabilitas infrastruktur tanah. Tanaman ini dapat mencegah terjadinya erosi tanah hingga longsor karena akarnya memiliki kekuatan setara 1/6 kawat baja yang mengikat tanah.
Bahkan, vetiver tidak gentar terhadap terjangan gelombang tsunami. Selain sebagai penguat dan pencegah erosi, vetiver juga berguna untuk peresapan air.
Wilayah yang ditanami vetiver tidak akan kekeringan, dan juga tahan terhadap api. Apabila vetiver terbakar, dalam waktu kurang lebih satu bulan, daun akan tumbuh kembali karena akarnya masih tersisa dan menancap hingga 5 meter ke dalam tanah.
Vetiver juga merupakan tanaman yang kuat dan tidak manja karena bisa tumbuh di lingkungan beracun sekalipun. Menurut penelitian internasional, vetiver memiliki kemampuan menyerap karbon dan zat logam berat hingga merkuri.
Berdasarkan hasil berbagai riset, vetiver yang ditanam pada lahan seluas 44 hektar dapat mengurangi emisi karbon 100.000 mobil yang menempuh jarak 30.000 km per tahun.
Selain mencegah bencana, vetiver juga bisa memperbaiki kualitas tanah, pakan ternak, mengusir hama, bahan atap rumah, bahan dasar kertas, serta memperbaiki kualitas air.
Presiden Joko Widodo pun terkesima dengan manfaat vetiver. Jokowi secara langsung memerintahkan BNPB dan kementerian terkait agar dapat menanam vetiver sebanyak-banyaknya.
"Saya kira tanaman vetiver, akar wangi, akan saya cari sebanyak-banyaknya bibit dan benih sehingga bisa kita lakukan penanaman," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/1/2020).
