Sungai Aare, Bern, Swiss tengah menjadi sorotan setelah anak Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz hilang terbawa arus. Seminggu berlalu, keberadaan Eril masih belum ditemukan.
Penduduk asli Bern bernama Til mengungkap fakta-fakta mengenai berenang di Sungai Aare. Mulai dari cuaca yang bagus untuk berenang hingga bagaimana cara keluar dari Sungai Aare yang arusnya deras.
Seperti yang dilihat Indozone dari kanal YouTube Rizka Azriyan film - MRMS Family, penduduk asli Bern bernama Til mengungkapkan bahwa menurutnya saat ini cuaca di Bern tidak terlalu bagus untuk berenang.
"Til, kenapa hari ini tidak ada seorang pun yang berenang di Sungai Aare?" tanya Rizka.
"Iya karena cuacanya tidak begitu bagus, juga lumayan berangin dan dingin di luar. Untuk musim panas sih ini dingin," kata Til.
Baca juga: Momen Menyayat Hati Ridwan Kamil Sisir Sungai Aare Cari Eril Sebelum Pulang ke Indonesia
Suhu air Aare kala itu menurutnya berada di 15-14 derajat celcius. Tidak semua orang bisa berenang dengan suhu tersebut. Sebab, kebanyakan orang berenang di Aare sat suhu 18-19 derajat. Bahkan, Sungai Aare bisa lebih ramai bila suhunya mencapai 20 derajat celcius.
Bagi penduduk Bern, Sungai Aare adalah sungai yang spesial dan sudah menjadi hal yang normal berenang di sungai tersebut.
Til juga menilai bahwa untuk menepi bagi orang yang pertama kali berenang di Sungai Aare bukan hal susah asalkan bisa berenang dan aliran airnya tenang. Namun, bila arusnya deras itu mungkin akan sulit.
"Gak susah sih (keluar dari aliaran Aare), tapi kamu harus tahu gimana caranya berenang. Mungkin sulit saat airnya deras," ungkapnya.
Menurutnya, setiap tahun, di Sungai Aare selalu ada yang hilang terbawa arus. Til kemudian mengungkapkan bahwa turis biasanya tidak berenang di sekitar jembatan yang terkenal di Sungai Aare.
Di sekitar Sungai Aare juga sudah ada peringatan kepada para turis untuk memastikan bahwa mereka aman saat berenang. Selain itu, para turis juga disarankan tetap membawa pelampung saat berenang Auntuk berjaga-jaga.
