Pada 1969, dunia musik dihebohkan oleh sebuah teori konspirasi yang menyebut Paul McCartney dari The Beatles telah mati sejak 1966.
Teori konspirasi yang disebut Paul Is Dead atau Paul telah mati ini berkembang hingga menyebar ke berbagai universitas di Amerika Serikat karena ada beberapa bukti atau petunjuk yang dapat membuktikan bahwa Paul telah meninggal sejak lama.
Kala itu, bahkan perburuan petunjuk untuk membuktikan bahwa Paul telah meninggal menjadi fenomena selama beberapa pekan.
Sementara, sosok Paul yang dilihat saat itu disebut sebagai seseorang yang mirip dengannya.
Baca Juga: Hari Ini 59 Tahun Lalu, The Beatles Tiba di AS Pertama Kalinya, Disambut Ribuan Fans
Awal mula rumor
Rumor Paul telah meninggal berawal dari kabar yang menyebutkan personel The Beatles itu tewas dalam kecelakaan mobil di London pada 7 Januari 1967. Rumor ini pertama kali diungkap dalam majalah penggemar yang berjudul The Beatles Book edisi Februari.
Ceramah di acara Game Developers Conference berjudul 'Who Buried Paul?" disampaikan oleh Brian Moriarty pada 1999, namun enggak diketahui apakah rumor tersebut berhubungan dengan majalah penggemar pada 1969.
Pada 17 September 1969, Tim Harper, seorang editor di Drake Times-Delphic, sebuah koran mahasiswa dari Drake University di Des Moines, Amerika Serikat, mempublikasikan artikel berjudul "Is Beatle's Paul McCartney Dead?".
Dalam atikel tersebut, mengungkapkan petunjuk-petunjuk dari album The Beatles, termasuk pesan yang dibalikkan yang terdengar seperti "turn me on, dead man" (bangkitkan aku, orang mati) yang terdengar ketika lagu "Revolution 9" diputarkan secara terbalik.
Baca Juga: Ketika Charles Manson Salah Tafsir Lagu The Beatles untuk Membunuh Bintang Hollywood
Enggak hanya itu, sampul album Abbey Road juga menjadi pembahasan. keempat Beatles difoto sedang berjalan melintasi zebra cross, tetapi hanya McCartney yang bertelanjang kaki dan tidak sejalan dengan tiga lainnya.
Masih hidup
Faktanya, Paul hingga ini masih hidup. Sebenarnya hingga pertengahan 2022, dia masih dalam jadwal tur konsernya.
Dia hingga kini mungkin masih akan melakukannya jika pandemi virus corona tidak membatalkan pertunjukannya.
Dia masih memberikan wawancara, dia memiliki situs web, dia juga sesekali muncul di tabloid.