Riasan wajah tak hanya banyak digunakan di zaman modern ini namun ternyata sudah populer sejak zaman kuno. Hal ini diketahui dari kuburan seorang wanita muda Romawi yang menunjukkan betapa wanita kuno juga menghargai kosmetik mereka.
Yang membedakannya, produk kecantikan mereka pada saat itu tidak semewah yang ada di hari ini. Sayangnya, di masa Romawi kuno mereka tidak memiliki organisasi layaknya badan pengawas obat dan makanan yang dapat menyetujui produk mereka.
Itu berarti riasan yang mereka kenakan bisa berupa produk hypoallergenic dan bisa juga mengandung racun.
Bahan-bahan seperti timbal digunakan sebagai kosmetik dalam bentuk paling murni. Mereka bahkan tidak dapat secara tepat mencantumkan semua bahan kimia beracun dalam produk yang mereka pakai.
Bedak wajah paling populer dari beberapa orang Romawi bahkan berpotensi mematikan.
Hal ini disebut sebagai salah satu kemungkinan penyebab kematian dini salah satu ratu kecantikan Romawi.
Jika biasanya orang terkubur bersama harta paling berharga di makam mereka. Namun di dalam kuburan seorang wanita muda Romawi justru ditemukan harta karun tak biasa.
Arkeolog menemukan koleksi barang kosmetik terkubur bersama jasad wanita berusia 25 hingga 30 tahun dari abad ke-3 itu.
Wanita tersebut sepertinya memastikan untuk membawa riasan, perhiasan, cermin, dan beberapa aksesori manis lainnya untuk perjalanannya menuju akhirat.