Sejarah Hari Pahlawan: Mengenang Peristiwa Pertempuran Surabaya 10 November 1945

- Selasa, 9 November 2021 | 13:42 WIB
Ilustrasi peristiwa pertempuran Surabaya 10 November 1945. (ist)
Ilustrasi peristiwa pertempuran Surabaya 10 November 1945. (ist)

Tanggal 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan bukanlah tanpa alasan. Setelah kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada tanggal 10 November 1945, terjadi sebuah peristiwa pertempuran besar-besaran di Surabaya.

Pertempuran Surabaya tersebut melibatkan tentara dan masyarakat Indonesia yang melawan pasukan Inggris dan Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Peristiwa 10 November ini menelan ribuan korban terutama dari pihak Indonesia serta mengubah kota Surabaya menjadi medan perang mengerikan.

Lantas, bagaimana kronologi pertempuran Surabaya dan sejarah peristiwa 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan? Simak penjelasan Indozone di bawah ini.

Sejarah Peristiwa 10 November

-
Ilustrasi peristiwa 10 November (ist)

Sejarah Hari Pahlawan berawal saat pemerintah mengeluarkan perintah untuk mengibarkan bendera putih di seluruh wilayah Indonesia mulai tanggal 1 September 1945.

Tanggal 15 September 1945, tentara Inggris mendarat di Jakarta dan berencana menuju Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945.

Kehadiran mereka bertujuan untuk melucuti tentara Jepang, membebaskan para tawanan perang yang ditahan Jepang, serta memulangkan tentara Jepang ke negerinya.

Namun, tentara Inggris yang tergabung dalam Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI), membonceng Netherlands Indies Civil Administration (NICA), dengan misi mengembalikan Indonesia kepada administrasi pemerintahan Belanda sebagai negara jajahan.

Tindakan tersebut menimbulkan pergolakan rakyat Indonesia, sehingga memicu timbulnya gerakan perlawanan terhadap AFNEI dan NICA.

-
Pengibaran bendera Indonesia setelah bendera belanda berhasil disobek warna birunya di Hotel Yamato. (wikimediacommons)

Sebelumnya, pada tanggal 18 September 1945 tepat pukul 21.00 di Surabaya, sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan Mr. W.V.Ch. Ploegman, mengibarkan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru) tanpa persetujuan pemerintah setempat.

Keesokan harinya, para pemuda yang melihat bendera tersebut berkibar di atas Yamato Hoteru/Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit), menjadi marah karena menganggap Belanda telah menghina kedaulatan Indonesia.

Para pemuda Surabaya protes dengan berkerumun di depan Hotel Yamato. Mewakili Indonesia, Soedirman yang didampingi Sidik dan Hariyono akhirnya menemui Mr. Ploegman.

Mereka meminta agar bendera Belanda diturunkan dari Hotel Yamato, akan tetapi Ploegman menolak dan mengeluarkan pistol miliknya.

Perkelahian pun terjadi. Sidik mencekik leher Ploegman hingga tewas, namun ia juga terbunuh oleh tentara Belanda yang mendengar tembakan pistol Ploegman.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X