Berikut Komentar dan Saran Seorang Psikolog terhadap Ghosting!

- Jumat, 23 Juli 2021 | 15:31 WIB
Ilustrasi ghosting. (photo/Ilustrasi/Pexels/Daisy Anderson)
Ilustrasi ghosting. (photo/Ilustrasi/Pexels/Daisy Anderson)

Ghosting tergolong dengan perilaku yang kurang mengesankan, tetapi hal ini banyak sekali dilakukan oleh setiap orang, baik itu pria maupun wanita. Meski demikian, ghosting sendiri adalah cara umum bagi sebagian individu untuk menjauh dari orang lain. Seseorang kadang hilang tiba-tiba dalam suatu hubungan karena tidak bisa menemukan kalimat yang tepat untuk ungkap ketidakcocokannya. 

Perasaaan khawatir akan berbagai macam pandangan jika pada akhirnya benar-benar mengungkapkan perasaan itu. Ghosting sendiri menjadi pilihan yang masuk akal untuk hindari konflik maupun percakapan yang canggung. Tetapi, perlu diingatkan bahwa ghosting bukanlah cara yang tepat untuk melakukan komunikasi niat yang sesungguhnya. 

Untuk menjalin ataupun mengakhiri hubungan dengan lebih sehat, salah seorang psikolog Susan Albers-Bowling dari Cleveland Clinic menyarankan untuk menanyakan beberapa pertanyaan kepada diri sendiri. Melihat hal itu, dia memberikan komentarnya. 

“Tempatkan diri pada posisi korban. Tanyakan pada diri sendiri apa yang kita hindari dengan melakukan perilaku ghosting? Apa risiko yang ditanggung jika mengucapkan salam perpisahan? Apa yang ditakutkan?" ungkapnya, melansir laman Cleveland Clinic. 

Menurut Albers, hanya karena ghosing dapat dilihat sebagai cara normal untuk mengakhiri sebuah hubungan percintaan, bukan berarti ghosting juga sah-sah saja dilakukan untuk akhiri sesuatu di dunia profesional. 

"Meskipun ghosting adalah hal yang biasa terjadi dalam dunia percintaan, dalam dunia pekerjaan itu benar-benar bisa merusak karier masa depan,” jelasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X