Para ilmuwan menggunakan sel sperma tikus yang dihasilkan dari sel induk di laboratorium untuk menghasilkan keturunan yang subur untuk pertama kalinya.
Disadur New Scientist, Selasa (12/4/2022), para ilmuwan Universitas Tokyo telah memberikan gambaran bahwa sel punca yang diambil dari embrio tikus dapat ditumbuhkan di lab untuk menghasilkan sel germinal yang membentuk sperma.
Ilmuwan juga mengumpulkan sel sperma dan memasukkannya ke dalam sel telur, sebelum menanamkan embrio yang telah dibuahi ke tikus betina. Setelah itu, bayi tikus tumbuh menjadi tikus dewasa dan memiliki keturunan sendiri.
Toshihiro Kobayashi, ilmuwan yang melakukan penelitian ini mengatakan bahwa sampai saat ini pihaknya belum tahu tentang bagaimana sel germinal tikus berkembang.
“Sampai saat ini, kami tidak cukup tahu tentang bagaimana sel germinal tikus berkembang untuk mengadaptasi prosedur tikus untuk tikus," kata dia.
"Sekarang, kami lebih memahami tentang protein dan faktor pertumbuhan apa yang dibutuhkan untuk menghasilkan sel benih tikus, sehingga kami dapat melakukan pekerjaan ini,” tambahnya.
Saat ini, para ilmuwan sedang bekerja untuk menemukan prinsip umum dalam generasi sperma yang diamati pada tikus. Ada kemungkinan tikus dapat mengembangkan teknik serupa pada mamalia lain, seperti babi, bahkan manusia.
Penelitian ini dapat menjelaskan bagaimana sel germinal manusia berkembang dan apa yang menyebabkan infertilitas. Para peneliti juga bekerja untuk menghasilkan sel telur tikus secara artifisial.
Di sisi lain, Kotaro Sasaki di University of Pennsylvania di Philadelphia menyebutkan kalau manusia dan primata non-manusia memiliki mode perkembangan sel germinal yang berbeda.
“Manusia dan primata non-manusia memiliki mode (perkembangan sel germinal) yang berbeda dan garis waktu perkembangan yang jauh lebih lama. Jadi generalisasi hasil untuk spesies lain mungkin tidak selalu langsung,” sebutnya.
