Setiap tanggal 22 April diperingati sebagai Hari Bumi sedunia, dimana maksud dari peringatan ini adalah menyadarkan setiap penduduk Bumi untuk menjaga dan melestarikan kehidupan di setiap sudut Bumi.
Nah, tentu tak asing bukan? Dalam setiap perayaan Hari Bumi, banyak pemerintah daerah maupun komunitas pecinta lingkungan yang menggerakkan aksi menanam pohon.
Baca Juga: Diperingati Setiap 22 April, Ini Tema hingga Sejarah Earth Day Tahun Ini
Lantas apakah aksi tersebut benar-benar berguna untuk kelangsungan hidup di Bumi?
Mengutip dari Nature, terdapat 15 Miliar pohon di dunia ditebang setiap tahunnya. Sementara, pohon dipercaya mampu menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen untuk kelangsungan hidup makhluk hidup di Bumi.
Aksi menanam pohon merupakan bentuk partisipasi seseorang dalam menjaga kelestarian Bumi dan mendukung kelangsungan hidup di waktu mendatang.
Sebab, dengan menanam pohon manusia mampu mendapatkan oksigen yang alami dan mendapat suasana sejuk dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, jika seseorang merasa kepanasan mereka tidak perlu menghidupkan AC untuk mendapatkan kesejukan. Cukup dengan berteduh di bawah pohon, maka rasa sejuk alami pun dengan mudah didapatkan.
Dengan begitu, aksi menanam pohon ini juga mempengaruhi perilaku manusia yang lain yakni dengan menghemat penggunaan listrik pada AC. Yang mana penggunaan listrik berlebih menjadi hal yang memicu pemanasan global yang dapat merusak lapisan ozon pada Bumi.
