Selama ini sebagai bangsa Indonesia, tentu kita tidak asing mendengar suara Bung Karno yang membacakan teks proklamasi. Banyak yang mengira bahwa pada saat momen Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, suara Soekarna membacakan teks proklamasi tersebut sengaja direkam untuk aset sejarah.
Nah, baru-baru ini akun TikTok asepkambali menyatakan jika suara tersebut adalah kebohongan belaka. Suara Soekarno tidak direkam di saat peristiwa Proklamasi, melainkan direkam ditahun 1950.
Baca Juga: Angka 05 di Teks Proklamasi Artinya Tahun 2605, Mitos atau Fakta?
Akun TikTok asepkambali mengatakan jika seluruh rakyat Indonesia telah diprank oleh tokoh sejarah yang bernama Joesoef Ronodipoero, seorang mantan pegawai Radio Kempetai (Jepang) serta pendiri RRI.
Suara Proklamasi tidak direkam pada saat Proklamasi pertama kali dibacakan oleh Bung Karno yakni pada 17 Agustus 1945. Melainkan suara tersebut direkam ulang pada tahun 1950-1951.
@asepkambali Suara Proklamasi “Bohong!” Ini lah faktanya! #SejarahProklamasi #TiktokSejarah #asepkambali #sejarawan #history #proklamasi @komunitashistoria
? Hari Merdeka - RACHARDY ANDRIYANTO
Pada saat itu, Joesoef memiliki inisiatif untuk melakukan rekaman suara Bung Karno membacakan teks Proklamasi. Namun, Bung Karno menolak keras ajakan tersebut dengan alasan teks Proklamasi tidak boleh dibacakan berulang kali.
Akan tetapi, Joesoef Ronodipoero tidak menyerah begitu saja melainkan terus memaksa dan mendesak Presiden RI pertama tersebut untuk menerima tawarannya dengan alasan agar anak-anak bangsa di masa depan dapat mendengarkan suara Proklamasi tersebut.
Atas kebijaksanaan Soekarno yang memikirkan generasi Indonesia di masa depan, akhirnya ia pun setuju untuk dilakukan yang namanya perekaman suara Proklamasi. Sehingga, berkat Joesof kita bangsa Indonesia mampu mendengarkan suara Bung Karno selaku proklamator dalam membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
