Rhinovirus yang menjadi penyebab flu biasa disinyalir dapat melindungi dari COVID-19. Demikian temuan para peneliti dari Universitas Yale. Peneliti telah menemukan virus pernapasan atau flu biasa yang memulai aktivitas gen yang distimulasi interferon, molekul respons awal dalam sistem kekebalan yang dapat menghentikan replikasi COVID-19 terbaru dalam jaringan saluran napas yang terinfeksi.
Temuan ini menciptakan pemikiran jika interferon yang dihasilkan flu bisa mencegah atau mengobati infeksi. Begitu juga kata asisten profesor kedokteran laboratorium dan imunobiologi di Sekolah Kedokteran Yale dan penulis senior studi ini, Ellen Foxman. Salah satu cara untuk melakukannya dengan merawat pasien dengan interferon, proten sistem kekebalan yang juga tersedia dalam obat.
"Tapi itu semua tergantung pada waktunya," kata Foxman, mengutip MedicalXpress.
Hasil dari penelitian pun diluncurkan pada 15 Juni 2021 di Journal of Experimental Medicine. Penelitian sebelumnya menunjukkan pada tahap akhir COVID-19, tingkat interferon yang tinggi telah berkorelasi dengan penyakit yang lebihburuk dan dapat memicu respons imun yang terlalu aktif.
Tetapi, studi genetik baru-baru ini menunjukkan gen yang telah distimulasi interferon juga dapat menjadi pelindung dalam kasus infeksi COVID-19. Laboratorium Foxman ingin pelajari sistem pertahanan ini di awal perjalanan infeksi COVID-19.
Karena penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Laboratorium Foxman menunjukkan virus flu biasa dapat melindungi terhadap influenza, mereka pun memutuskan untuk mempelajari apakah rhinovirus akan mempunyai dampak menguntungkan yang sama pada COVID-19.
