8 Fakta Mafia Berkeley di Era Soeharto, Bagian Rencana CIA Jadikan Indonesia Boneka AS

- Selasa, 28 September 2021 | 10:24 WIB
Presiden Soeharto saat bertemu Gerald Ford. (Wikipedia), Presiden Soeharto sedang memimpin sidang kabinet terbatas bersama para menterinya. (Istimewa).
Presiden Soeharto saat bertemu Gerald Ford. (Wikipedia), Presiden Soeharto sedang memimpin sidang kabinet terbatas bersama para menterinya. (Istimewa).

Pada era kepimpinan Presiden Soeharto, seringkali terdengar istilah Mafia Barkeley yang sampai saat ini diduga adalah bagian dari rencana negara barat terhadap Indonesia. 

Namun banyak yang belum mengenal apa sebenarnya Mafia Barkeley yang dimaksud.

Berdasarkan penelusuran Indozone, Mafia Berkeley adalah julukan yang diberikan kepada sekolompok menteri bidang ekonomi dan keuangan pada tahun 1973 yang menentukan kebijakan ekonomi Indonesia pada masa awal pemerintahan Presiden Suharto. 

Mereka disebut mafia karena pemikiranya dianggap sebagai bagian dari rencana Central Inteligents of America (CIA) untuk membuat Indonesia sebagai boneka Amerika oleh seorang penulis muda Amerika Serikat.

Berikut fakta menarik tentang Mafia Berkeley tersebut.

1. Pencetus istilahnya ternyata orang Amerika.

Istilah "Berkeley Mafia" atau Mafia Berkeley pertama kali dicetuskan oleh seorang aktivis-penulis 'kiri' AS, David Ransom, dalam sebuah majalah bernama Ramparts, edisi 4 tahun 1970. Istilah ini merujuk pada ekonom-ekonom Indonesia lulusan University of California, Berkeley yang menjadi arsitek utama perekonomian Indonesia pada tahun 1960-an. 

-
Buku tentang Mafia Barkeley. (Perpusna Indonesia).

Ramparts adalah sebuah majalah yang awalnya terbit sebagai media literatur kelompok Katolik, tetapi belakangan menjadi media kelompok 'kiri baru.' Majalah ini sudah berhenti terbit tahun 1975. 

2. Proyek CIA.

Dalam artikel tersebut Ransom menghubungkan Mafia Berkeley dengan proyek AS (terutama CIA) untuk menggulingkan Soekarno, melenyapkan pengaruh komunis di Indonesia, mendudukan Soeharto di kekuasaan untuk menjalankan kebijakan politik dan ekonomi yang berorientasi pada Barat, hingga mengaitkan Widjojo dkk. dengan pembantaian massal eks PKI pada akhir tahun 1960-an.

-
Presiden Gerald Ford dan Suharto berjabat tangan pada 6 Desember 1975, sehari sebelum invasi ke Timor-Timur yang didukung Amerika Serikat dalam era Perang Dingin. (Wikipedia).

3. Para menteri lulusan Barkeley.

Sebagian besar dari menteri-menteri yang dituduh sebagai Mafia Berkeley adalah lulusan doktor atau master dari University of California at Berkeley pada tahun 1960-an atas bantuan Ford Foundation. Para menteri tersebut sekembalinya dari Amerika Serikat mengajar di Universitas Indonesia. 

Pemimpin tidak resmi dari kelompok ini ialah Soemitro Djojohadikoesoemo dan Widjojo Nitisastro. Para anggotanya antara lain Emil Salim, Ali Wardhana, dan J.B. Soemarlin. Dorodjatun Koentjoro-Jakti yang lulus belakangan dari Berkeley kadang-kadang juga dimasukkan sebagai anggota kelompok ini.

-
Para menteri. (Istimewa).

4. Awal Mula.

Pada pertengahan tahun 1950-an, sebagian besar ekonom yang nantinya disebut sebagai Mafia Berkeley adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI). Saat itu fakultas dipimpin oleh Sumitro Djojohadikusumo, seorang ekonom yang menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Industri serta Menteri Keuangan. 

Sumitro ketika itu adalah satu-satunya dosen yang memiliki gelar doktor ekonomi. Karenanya ia meminta bantuan kawan-kawan dosen dari Belanda dan dari fakultas lainnya untuk membantu pendidikan mahasiswa FEUI.

Baca Juga: Mengulik Harta VOC, Perusahaan Penjajah Indonesia yang Lebih Kaya dari Apple hingga FB

5. Orde Baru.

Pada tahun 1966, Jenderal Soeharto mengambil alih kekuasaan di Indonesia dari Presiden Soekarno melalui Supersemar. Meskipun belum menjadi presiden hingga dua tahun berikutnya, Soeharto mulai membangun dasar-dasar pemerintahan yang nantinya akan disebut sebagai rezim Orde Baru. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X