Siapa yang tak mengenal bangsa Viking, suku bangsa asal Skandinavia ini dikenal sebagai bangsa penakluk yang tangguh, bahkan mereka juga disebut sebagai perompak paling kejam dalam sejarah dunia.
Pada awalnya, orang-orang Viking berkediaman di Skandinavia alias wilayah modern Denmark, Swedia dan Norwedia. Lalu mereka berlayar ke banyak wilayah di Eropa, salah satunya Greenland pada tahun 985.
Di Greenland, orang-orang Viking mulai membersihkan tanah semak, lalu menanam rumput menjadikannya sebagai padang rumput untuk ternak mereka.
Kehidupan orang Viking pun berkembang pesat hingga puncaknya mencapai 2.000 jiwa setelah 400 tahun berada di wilayah tersebut.
Pada abad ke-15, bangsa Viking perlahan-lahan mulai meninggalkan Greenland. Menurut penelitian sebelumnya, orang Viking meninggalkan wilayah tersebut karena alasan suhu yang semakin menurun atau terkait Zaman Es Kecil yang membuat pertanian rusak parah.
Namun dalam penelitian terbaru yang dipimpin oleh para ahli di University of Massachusetts Amherst menyebutkan bahwa tidak ada perubahan suhu yang signifikan selama periode pemukiman orang-orang Viking.
Hanya saja pada masa yang sama, telah terjadi kekeringan yang terus menerus hingga mencapai puncaknya pada abad ke-16. Hal itu juga berdampak pada pertanian yang menjadi penghasilan utama bangsa Viking.
"Di sini kami merekonstruksi sejarah suhu dan hidroklimat dari sedimen danau di lokasi yang berdekatan dengan bekas pertanian Norse (orang Viking)" kata peneliti dalam laporan penelitian tersebut dilansir Daily Mail.
"Kami tidak menemukan perubahan suhu yang signifikan selama periode pemukiman, melainkan bahwa wilayah tersebut mengalami tren pengeringan yang terus-menerus, yang mencapai puncaknya pada abad ke-16," lanjut mereka.
Selama bertahun-tahun, para ahli mempercayai bahwa fenomena Zaman Es Kecil yang pernah melanda dunia pada abad ke-15 menjadi alasan orang Viking meninggalkan Greenland. Namun dalam penelitian terbaru, alasan tersebut terbantahkan.
