Tragedi Hillsborough adalah tragedi yang mengakibatkan kematian para penonton sepak bola karena saling berdesakan pada tanggal 15 April 1989 di Hillsborough.
Hillsborough menjadi wilayah kandang dari tim Sheffield Wednesday di kota Sheffield, Inggris. Peristiwa itu mengakibatkan 96 orang meninggal dunia karena saling berdesakan yang semuanya adalah fans atau pendukung Liverpool F.C.
Jumlah korban meninggal tersebut tercatat sebagai jumlah tertinggi dalam kecelakaan di stadium dalam sejarah Britania Raya dan tetap menjadi rekor tragedi terbesar yang berhubungan dengan stadion sepak bola di Britania Raya.
Pada saat itu adalah pertandingan semi final Piala FA yang mempertemukan Liverpool dan Nottingham Forest. Tragedi Hillsborough adalah peristiwa kerusuhan fans di stadion kedua yang melibatkan Liverpool F.C., setelah Tragedi Heysel pada 1985.
Belakangan berdasarkan hasil penyelidikan dinyatakan bahwa peristiwa tersebut dikarenakan kelalaian pihak kepolisian dan kesalahan pemberitaan oleh The Sun hingga terjadi boikot terhadap The Sun dengan slogannya Don't Buy The Sun.
Hal ini membuat Perdana Menteri Inggris David Cameron pun menyatakan permintaan maafnya kepada para keluarga korban.
Disebutkan bahwa pada saat kejadian, 95 orang dinyatakan meninggal dunia. Seorang lagi meninggal setelah mendapatkan perawatan sehingga menambah korban dengan total 96 orang.
Dari catatan sejarah, 89 diantaranya laki - laki serta 7 orang perempuan. Berdasarkan umur, kebanyakan diantaranya berusia dibawah 30 tahun serta 13 orang diantaranya dibawah usia 20 tahun. Korban termuda adalah seorang anak laki - laki berusia 10 tahun.
Di samping itu, sebanyak 730 orang terluka di dalam stadion serta 36 terluka di luar stadion. Ratusan orang mengalami trauma karena peristiwa tersebut.
