Lailatul Qadar merupakan malam paling istimewa yang terjadi pada bulan Ramadan. Kaum muslimin mempercayainya sebagai malam yang bahkan lebih baik dari malam seribu bulan.
Tanda-tanda akan datangnya malam ini telah dijelaskan di dalam nash-nash Al-Qur’an juga hadis. Sehinga seluruh umat Islam di dunia berlomba-lomba untuk bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar.
Tanda-tanda Lailatul Qadar Menurut Sains
Namun tahukah kamu, tanda-tanda Lailatul Qadar juga pernah diungkap ilmuwan, lho! Bahkan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengakui ada satu malam di antara 10 hari terakhir di bulan Ramadan yang sangat berbeda dengan malam-malam biasanya.
Baca juga: 3 Makna Lailatul Qadar Menurut Al-Qur'an, Wajib Tahu!
1. Tak Ada Meteor
Menurut laporan surat kabar Delegation, informasi mengenai tanda Lailatul Qadar ini pernah diungkap seorang ilmuwan Mesir, Dr. Abdul Basit Muhammad. Ia memaparkan penjelasan ilmiah dari NASA mengenai malam Lailatul Qadar.
NASA mengatakan ada satu malam di mana sebanyak 10 ribu lebih bintang dan lebih dari 20 ribu meteor yang biasanya menabrak Bumi tiba-tiba berhenti.
Menurut pengakuan Abdul Basit, penjelasan tersebut didapat dari ilmuwan NASA bernama Karnar yang akhirnya menjadi mualaf.
"Namun Karnar akhirnya dipecat NASA karena menyebarkan informasi tanpa izin. Sehingga penjelasan tersebut tidak bisa diberikan dengan bukti data," ujarnya.
2. Tanda Kosmik yang Berbeda
Sementara itu menurut Astronom Saudi, Khaled Al-Zaqaq terdapat beberapa tanda kosmik, astronomi, dan iklim yang menyertai Lailatul Qadar.
Al-Zaaq juga menambahkan bahwa kemungkinan besar tanda-tanda ini terjadi pada malam tertentu di masa Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: Shalat Lailatul Qadar Jam Berapa? Simak Ketentuan Ini!
3. Matahari yang Tidak Terik
Matahari yang terbit di pagi hari tanpa sinar terang diyakini menjadi pertanda Lailatul Qadar.
Kepercayaan akan tanda ini muncul karena diyakini adanya malaikat yang tengah memenuhi Bumi di malam Lailatul Qadar. Sehingga aktivitas mereka menghalangi teriknya sinar matahari.
Apabila dijelaskan dalam sains, maka peristiwa ini berkaitan dengan penjelasan Khaled Al-Zaqaq terkait perbedaan tanda kosmik, astronomi dan iklim di malam Lailatul Qadar.