Belum lama ini, para arkeolog dikejutkan dengan temuan selusin potongan tangan di halaman istana Mesir kuno. Dua belas potongan tangan itu menumpuk di halaman Istana Hyksos di Avaris (Tell el-Dab'a) di timur laut Mesir.
Tumpukan tangan tersebut terkubur di tiga lubang terpisah yang diperkirakan sisa-sisa ritual mengerikan.
Dikutip dari ScienceAlert, Istana Hyksos sendiri berasal dari Dinasti ke-15 (1640-1530 SM). Istana ini dibangun ketika raja-raja Hyksos memerintah Mesir Hilir dan Tengah sampai ke kota Cusae, yang sekarang dikenal sebagai El Quseyya.
Hyksos dianggap sebagai penyerbu Mesir dan raja-rajanya adalah penguasa asing pertama peradaban, meskipun bukti terbaru menunjukkan hal berbeda.
Baca juga: Ngeri! Nenek Ini Lakukan Ritual Buang Ilmu Rapalan, Konon Penghalang Bikin Susah Meninggal
12 Potongan Tangan Orang Dewasa
Menurut tim peneliti Jerman dan Austria, potongan tangan yang ditemukan di tiga lubang itu setidaknya berasal dari 12 orang dewasa.
Meski juga ditemukan beberapa buntung tangan dan jari yang tidak lengkap, sehingga bisa jadi total ada 18 tangan.
“Potongan tangan itu setidaknya milik sebelas laki-laki dan mungkin satu perempuan. Ini mungkin menunjukkan bahwa perempuan dan perang bukanlah dunia yang terpisah,” kata ahli paleopatologi Julia Gresky dari Institut Arkeologi Jerman di Berlin.
Baca juga: Penemuan 13 Tengkorak Mirip Alien di Makam Kuno Meksiko, Konon Jasad Anak Korban Ritual
Dikubur Sesaat Setelah Dipotong
Julia turut menjelaskan prasasti dan relief dari makam dan kuil Mesir juga menggambarkan tangan yang dimutilasi atau diamputasi sejak Kerajaan Baru dari abad ke-16 hingga ke-11 SM.
Ini merupakan pertama kalinya para arkeolog menemukan dan menganalisis tangan yang benar-benar diamputasi.
Tim penyelidik temuan tersebut juga pertama kali mempertimbangkan penyebab taphonomic terkait penemuan dari tangan yang terputus. Taphonomy adalah mempelajari tubuh dan bagian tubuh setelah kematian, menilai proses pengawetan, dekomposisi, dan fosilisasi.
Ketika potongan tangan ini ditemukan di lubang, para ilmuwan menyebutkan tampak masih "lembut dan fleksibel." Kondisi ini menunjukkan bahwa potongan tangan terkubur sebelum timbulnya rigor mortis atau segera setelah dieksekusi.
Seperti diketahui, rigor mortis dimulai beberapa jam setelah kematian, memuncak pada 12 hingga 24 jam, dan bergantung pada variabel seperti kelembaban, suhu, dan usia serta kondisi fisik almarhum. Biasanya mereda dalam 1 hingga 3 hari.