China mengklaim bahwa teleskop "Sky Eye" raksasa diduga telah menerima sinyal jejak dari peradaban alien, menurut laporan yang diterbitkan di Science and Technology Daily, surat kabar resmi Kementerian Sains dan Teknologi China.
Sinyal tersebut ditangkap oleh Teleskop Radio-Aperture (FAST) Lima ratus meter China yang dijuluki sebagai "Mata Langit" dan dijuluki sebagai teleskop radio terbesar di dunia.
Sky eye mulai bekerja memindai luar angkasa untuk mencari sinyal radio yang bisa mengindikasikan kehidupan di luar bumi pada tahun 2019. Para peneliti mengatakan mereka melihat dua pita sempit yang mencurigakan, sebuah sinyal radio yang berpotensi buatan.
Kemudian, pada tahun 2022, survei yang ditargetkan terhadap planet ekstrasurya yang diketahui menemukan sinyal radio pita sempit aneh lainnya, sehingga jumlahnya menjadi tiga.
Baca juga: Ada Alien di Candi Borobudur, Digambarkan Lewat Relief yang Memiliki Banyak Kisah
Karena sinyalnya adalah gelombang radio pita sempit yang biasanya hanya digunakan oleh pesawat dan satelit manusia, sinyal tersebut kemungkinan bisa dihasilkan oleh teknologi alien.
Namun, para ilmuwan mengatakan temuan mereka masih awal dan masih harus dianalisis sampai selesai.
"Kemungkinan sinyal yang mencurigakan adalah semacam gangguan radio juga sangat tinggi dan itu perlu dikonfirmasi lebih lanjut dan dikesampingkan. Ini mungkin proses yang panjang," kata Zhang Tongjie, kepala ilmuwan di China Extraterrestrial Civilization Research Group di Beijing Normal University, kepada Science and Technology Daily.
Setelah dipublikasikan, laporan tersebut dengan cepat beredar di jaringan media sosial China, terutama Weibo. Namun, tiba-tiba para ahli menghapus laporan tersebut.
Diketahui, sinyal itu bukan pertama kalinya membingungkan para ilmuwan di China.
Pada Agustus tahun 1977, pencarian SETi (Search for Extraterrestrial Intellegence) yang dilakukan oleh teleskop Big Ear milik Ohio University sempat menemukan ledakan elektromagnetik yang sangat kuat, berdurasi satu menit yang berkobar pada frekuensi yang diduga oleh para ilmuwan bisa digunakan oleh peradaban alien.
