Perang Salib III, Direbutnya Kembali Yerusalem oleh Pasukan Muslim

- Kamis, 2 April 2020 | 21:04 WIB
Ilustrasi Perang Salib III. (Sciencesource)
Ilustrasi Perang Salib III. (Sciencesource)

Setelah kegagalan Bangsa Eropa dalam Perang Salib II, Nuruddin Zengi menggantikan tugas ayahnya, Imaduddin Zengi yang telah meninggal dunia untuk terus memimpin pasukan Muslim. Putra dari Imaduddin Zengi ini berhasil menaklukkan Damaskus dan menyatukan seluruh Syria di bawah kepemimpinan dinasti mereka.

Tidak hanya itu, setelah Nuruddin Zengi meninggal pada tahun 1174 M, salah satu keponakannya sekaligus jenderal pasukan tersebut berhasil menaklukkan Mesir yang berada di bawah kekuasaan Kekhilafahan Fatimiyah dalam perang saudara sesama Muslim.

Keponakan Nuruddin Zengi tersebut bernama Salahuddin dan memang terkenal akan ketangguhan dan kecerdikannya di medan perang. Bangsa Eropa mengenal Salahuddin dengan nama Saladin.

Setelah mempersatukan Syria dan menaklukkan Mesir, Salahuddin memulai gerakannya untuk kembali merebut wilayah di sekitar Yerusalem yang dikuasai kerajaan Kristen. Pada akhirnya, Salahuddin berhasil merebut Yerusalem pada tahun 1187 M.

Jatuhnya Yerusalem ke tangan Salahuddin kembali membuat bangsa Eropa tidak senang. Paus pun kembali meminta para raja Eropa untuk berperang melawan Salahuddin demi memperebutkan kembali tanah suci mereka.

Pada Perang Salib ketiga ini, komposisi pasukan secara keseluruhan terbagi dari tiga kerajaan Eropa. Pasukan Inggris dipimpin oleh Raja Richard I yang baru naik tahta setelah Raja Henry II meninggal. Kemudian pasukan Prancis dipimpin oleh Raja Philip Augustus. Sedangkan pasukan Jerman dipimpin oleh Kaisar Frederick Barbarossa yang sudah mulai tua.

-
Ilustrasi Perang Salib III. (Quora)

 

Tidak berbeda jauh dengan yang dialami oleh pasukan Eropa pada Perang Salib II, pasukan kali ini meskipun beberapa kali sempat memenangkan pertempuran, mereka lebih banyak mengalami kekalahan demi kekalahan.

Bahkan sebelum tiba di Yerusalem, Kaisar Frederick meninggal karena tenggelam di sungai ketika sedang mandi. Hal tersebut lantas membuat moral pasukan Jerman memburuk dan sebagian besar memilih untuk kembali ke Jerman dan tidak meneruskan perang.

Setelah kematian Frederick, Richard dan Philip memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan mereka namun menggunakan jalur laut. Hingga suatu ketika pasukan Perang Salib III berhasil menaklukkan Akre setelah dikepung selama hampir dua tahun lamanya.

Akre merupakan kota pelabuhan yang memiliki peran cukup vital bagi pasukan Muslim. Di sana mereka membunuh ribuan tawanan perang karena tebusan yang mereka ajukan tidak dipenuhi.

Setelah penaklukan Akre oleh pasukan Perang Salib 3, Philip memutuskan untuk kembali ke Prancis membawa pasukannya. Sehingga, hanya Richard dan pasukan yang ia pimpin yang tetap melanjutkan misi suci mereka.

Dengan pasukan yang terbatas dan berbagai faktor lainnya, Richard tidak berhasil merebut Yerusalem dari tangan Salahuddin. Meski demikian, melalui ‘Perjanjian Jaffa’ yang disepakati antara Salahuddin dan Richard pada tahun 1192. Salahuddin dan pasukan Muslim sebagai penguasa Yerusalem mengizinkan peziarah umat Kristiani dan pedagang Eropa untuk memasuki Kota Yerusalem.

Beberapa hari setalah menandatangani perjanjian tersebut, Richard pergi dari tanah suci tersebut dan kembali memulai perjalanan panjangnya untuk kembali ke Inggris. Kegagalan dari Perang Salib III ini nantinya kembali memicu Perang Salib IV, V, dan seterusnya hingga Perang Salib VIII.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X