Kilas Balik Sumanto, Pria yang Terlibat Pencurian Mayat & Kasus Kanibalisme karena Ekonomi

- Kamis, 3 Maret 2022 | 18:09 WIB
Sumanto. (Photo/Dok. Humas Pemkab Purbalingga)
Sumanto. (Photo/Dok. Humas Pemkab Purbalingga)

Seorang pria bernama Sumanto yang lahir pada 3 Maret 1971 asal Pelumutan, Purbalingga, Jawa Tengah menjadi perbincangan nusantara karena kasus kanibalisme.

Namanya dikenal luas di Indonesia pada tahun 2003 karena terlibat pencurian mayat dan memakannya karena masalah ekonomi. 

Anak sulung dari lima bersaudara tersebut mengaku telah memakan tiga mayat di tempat yang berbeda, yakni di Lampung dan Purbalingga.

Hal ekstrem yang dilakukannya itu cukup mengejutkan karena dilakukan atas dasar ekonomi. Sementara hidupnya dikenal berkecukupan karena memperoleh warisan ayah dari kakek dan neneknya.

Di sisi lain, Sumanto juga memiliki dua orang mantan istri. Ia bertemu istri pertamanya, Sutrimah, saat bekerja di Lampung. Pernikahan ini tergolong singkat karena faktor kekerasan dalam rumah tangga.

Setahun setelah bercerai dengan Sutrimah, ia menjalin hubungan dengan seorang janda bernama Tugiyem—warga Lampung.

Sutrimah juga janda yang bekerja di perusahaan tebu tempat Sumanto bekerja. Mereka menikah pada tahun 1993 dan dikaruniai seorang putri bernama Titis Wahyu Widianti.

Setelah menikah lagi, ia menjadi jarang pulang ke rumah dan hanya sesekali kembali. Kekerasan dalam rumah tangga sering kali terjadi, dan pernikahan ini berakhir dengan perceraian.

Pada 11 Januari 2003, Sumanto membuat heboh seluruh Indonesia, karena ia melakukan pencurian dan praktik kanibalisme terhadap mayat yang diketahui bernama Mbok Rinah.

Setelah pihak kepolisian melakukan penyelidikan selama beberapa hari, akhirnya Sumanto berhasil ditangkap di rumahnya tanpa melakukan perlawanan.

Ia juga mengakui sebelumnya pernah memakan 2 mayat lain saat ia masih bekerja di perkebunan tebu di Lampung. Akibat ulahnya, ia dijatuhi hukuman pidana 5 tahun.

Meski demikian, Sumanto dibebaskan tanggal 24 Oktober 2006 yang bertepatan dengan Hari Idul Fitri, setelah beberapa kali mendapatkan remisi.

Sumanto kemudian ditampung di rumah rehabilitasi An-Nur, Bungkanel, Karanganyar, Purbalingga. Sumanto ditempatkan di pesantren karena warga Purbalingga tidak mau menerima kembali Sumanto untuk pulang ke desanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X