Studi Ini Ungkapkan Pinjaman "Setengah Hari" Kebanyakan Ditolak!

- Jumat, 7 Mei 2021 | 14:12 WIB
Ilustrasi pinjaman uang. (photo/Ilustrasi/Pexels/Karolina Grabowska)
Ilustrasi pinjaman uang. (photo/Ilustrasi/Pexels/Karolina Grabowska)

Menurut studi baru, petugas kredit bank lebih cenderung menyetujui aplikasi pinjaman lebih awal dan lebih lambat hari itu, sementara 'kelelahan keputusan' sekitar setengah hari dikaitkan dengan default ke opsi yang lebih aman mengatakan tidak. Ini merupakan temuan studi oleh para peneliti di Departemen Psikologi Cambridge, yang diterbitkan hari ini di jurnal Royal Society Open Science. 

Kelelahan keputusan adalah kelelahan yang disebabkan karena harus membuat keputusan sulit dalam jangka waktu yang lama. Penelitian sebelumnya telah menunjuk bahwa orang yang menderita kelelahan pengambilan keputusan cenderung kembali pada keputusan default, yaitu memilih opsi apa pun yan lebih mudah atau tampak aman. 

Peneliti melihat keputusan yang dibuat pada 26.501 dari pengajuan pinjaman kredit oleh 30 petugas kredit dari sebuab bank besar selama sebulan. Dimana, petugas membuat keputusan mengenai 'permintaan restrukturisasi', dimana nasabah sudah mempunyai pinjaman tetapi mengalami kesulitan untuk mengembalikannya. 

Dengan mempelajari keputusan yang dibuat di bank, peneliti dapat menghitung biaya ekonomi akibat kelelahan keputusan dalam konteks tertentu. Melihat hal itu, Profesor Simone Schnall selaku penulis senior laporan itu memberikan komentarnya.

"Petugas kredit lebih bersedia untuk membuat keputusan sulit dengan memberikan persyaratan pembayaran pinjaman yang lebih lunak kepada pelanggan di pagi hari, tetapi pada tengah hari mereka menunjukkan kelelahan pengambilan keputusan dan cenderung tidak menyetujui permintaan restrukturisasi pinjaman. Setelah jam makan siang, mereka mungkin merasa lebih segar. dan mampu membuat keputusan yang lebih baik lagi, " ungkapnya. 

Keputusan atas perminatan restrukturisasi pinjaman menuntut secara kognitif: petugas kredit harus mempertimbangkan kekuatan keuangan pelanggan terhadapo faktor-faktor risiko yang mengurangi kemungkinan pembayaran kembali. Studi itu menemukan pelanggan yang permintaan restrukturisasi berhasil, kerugian itu jauh lebih kecil daripada pinjaman yang tidak dilunasi sama sekali. 

"Bahkan keputusan yang mungkin kita anggap sangat objektif dan didorong oleh pertimbangan keuangan tertentu dipengaruhi oleh faktor psikologis. Ini adalah bukti jelas bahwa istirahat rutin selama jam kerja penting untuk mempertahankan kinerja tingkat tinggi," kata Tobias Baer, seorang peneliti di Universitas tersebut. dari Departemen Psikologi Cambridge dan penulis pertama laporan tersebut.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X