Temuan Fosil Berusia 500 Juta Tahun Ini Ungkap Nenek Moyang Para Hewan Berasal dari China

- Minggu, 27 Maret 2022 | 13:43 WIB
Temuan fosil yang diperkirakan berusia 500 juta tahun di Sungai Delta, China (Dr. Xiaoya Ma)
Temuan fosil yang diperkirakan berusia 500 juta tahun di Sungai Delta, China (Dr. Xiaoya Ma)

Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa nenek moyang dari banyak hewan yang hidup saat ini mungkin berasal dari China sejak 500 juta tahun yang lalu.

Dilansir Daily Mail, salah satu kelompok fosil hewan tertua saat ini telah ditemukan di Yunan, barat daya China. Selain itu, termasuk juga penemuan terhadap lebih dari 250 spesies hewan lainnya.

Fosil-fosil berusia 518 juta tahun yang ditemukan di Biota Chengjiang itu mencakup hewan-hewan dari berbagai spesies termasuk cacing, artropoda yang merupakan nenek moyang dari udang hidup, serangga, laba-laba, kalajengking.

Dan vertebrata paling awal seperti nenek moyang dari ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia.

Penelitian terbaru itu juga mengungkapkan bahwa Sungai Delta merupakan sebuah laut dangkal yang dipengaruhi oleh banjir badai.

Daerah itu sekarang berada di daratan di pegunungan Provinsi Yunnan, tetapi tim mempelajari sampel inti batuan yang menunjukkan bukti arus laut di lingkungan masa lalu.

"Ledakan Kambrium sekarang diterima secara universal sebagai peristiwa evolusi cepat yang asli, tetapi faktor penyebab peristiwa ini telah lama diperdebatkan, dengan hipotesis tentang pemicu lingkungan, genetik, atau ekologi," kata penulis senior Dr Xiaoya Ma, ahli paleobiologi di Universitas Exeter dan Universitas Yunnan.

"Penemuan lingkungan delta menjelaskan pemahaman baru tentang kemungkinan faktor penyebab untuk berkembangnya komunitas laut bilaterian Kambrium yang didominasi hewan dan pelestarian jaringan lunak mereka yang luar biasa," lanjut dia.

Changshi Qi, salah satu penulis utama dan ahli geokimia di Universitas Yunnan mengatakan penelitian ini menunjukkan bahwa Biota Chengjiang sebagian besar hidup di lingkungan delta air dangkal yang teroksigenasi dengan baik.

"Banjir badai membawa organisme ini ke daerah kekurangan oksigen dalam yang berdekatan, yang mengarah ke pelestarian luar biasa yang kita lihat hari ini," jelas dia.

Hasil penelitian ini penting karena menunjukkan bahwa sebagian besar hewan purba mentolerir kondisi stres, seperti fluktuasi salinitas (garam), dan jumlah endapan sedimen yang tinggi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X