Sejak awal tahun 1834, ilmuwan telah menganggap pterodactyl sebagai nama informal yang sudah ketinggalan zaman untuk anggota ordo Pterosauria. Hewan ini mencakup semua reptil terbang yang hidup di Era Mesozoikum (252,2 juta hingga 66 juta tahun yang lalu).
Pterosaurus adalah reptil pertama yang mampu terbang dan vertebrata pertama yang berhasil terbang, suatu prestasi yang mereka capai dengan menggunakan kaki depan yang kuat untuk meluncurkan tubuh mereka ke udara.
Dilansir Britannica, Senin (24/1/2022), sayap mereka dibentuk oleh selaput kulit yang dihubungkan ke tangan oleh jari keempat yang memanjang, tidak berbeda dengan sayap kelelawar yang berdaging.
Meskipun pterosaurus hidup di antara zaman dinosaurus dan tampak seperti dinosaurus, kenyataannya kedua kelompok itu tidak sama. Seperti manusia dan kera, pterosaurus dan dinosaurus memiliki nenek moyang yang sama yang menjelaskan kemiripan makhluk itu.
Baca juga: Coulrophobia, Fobia Langka yang Membuat Orang Sangat Takut saat Melihat Badut
Baik pterosaurus dan dinosaurus adalah bagian dari klad Avemetatarsalia dalam subkelas Archosauria , yang terakhir termasuk kerabat dekat buaya dan kerabat dekat dinosaurus dan pterosaurs.
Namun, dalam Avemetatarsalia, ada garis pembagian yang jelas: dinosaurus dan kerabat dekatnya berada di satu sisi, dalam Dinosauromorpha dan pterosaurus di sisi lain. Sementara burung modern mengklaim dinosaurus sebagai nenek moyang mereka, tidak ada keturunan pterosaurus yang terhindar dari kepunahan.
Secara kerangka, kedua kelompok menyimpang sekitar 250 juta tahun yang lalu, yang menyebabkan sejumlah perbedaan fisik, terutama dalam pelengkap mereka: sementara dinosaurus memiliki lubang kosong di rongga pinggul mereka dan jambul panjang di tulang lengan atas mereka, pterosaurus tidak memiliki keduanya.
Faktanya semua ini berarti seseorang tidak boleh menyebut pterosaurus sebagai dinosaurus favorit. Sebab, reptil terbang purba itu bukanlah bagian dari Dinosaurus dan harus dipelajari lagi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
