Kodokushi menjadi salah satu fenomena di tengah masyarakat Jepang. Kodokushi adalah jenis kematian yang menimpa seseorang yang telah menjalani kehidupan yang sangat terisolasi.
Sehingga kematian mereka baru diketahui orang lain ketika jenazahnya mulai berbau.
Fenomena Kodokushi adalah masalah sosial yang unik di Jepang yang pertama kali dijelaskan pada 1980-an.
Sebagian besar kasus ini terjadi pada meraka yang berada di usia lanjut. Pada tahun 2009, lembaga penyiaran publik Jepang NHK melaporkan bahwa 32.000 orang lanjut usia di seluruh negeri meninggal sendirian.
Kodokushi juga disebutkan banyak menyerang pria yang berusia 50 tahun atau lebih.
Sebenarnya statistik mengenai kodokushi seringkali tidak akurat
dan tidak lengkap.
Kasus Kodokushi Pertama yang Jadi Berita Nasional
Kasus pertama yang menjadi berita nasional Jepang terjadi pada tahun 2000, dimana mayat seorang pria berusia 69 tahun ditemukan tiga tahun setelah kematiannya.
Bayangkan, mayat manusia ditemukan setelah tiga tahun. Tubuhnya telah puas menjadi makanan dari para belatung dan serangga lainnya.
Kematiannya juga diketahui sebab sewa bulanan dan segala fasilitas hidupnya telah ditarik secara otomatis dari rekening banknya. Setelah tabungannya habis barulah kerangkanya ditemukan di rumahnya.
Penyebab Fenomena Kodokushi
Meningkatnya isolaso sosial menjadi salah satu alasan peningkatan terjadinya kodokushi. Para lansia Jepang yang ditinggalkan sendiri memiliki kecendrungan kurang melakukan kontak sosial dengan keluarga maupun tetangga.
Sebab itulah sangat mungkin mereka meninggal dalam keadaan sendiri dan tidak diketahui kematiannya.
Selain itu, faktor ekonomi juga menjadi alasan fenomena kodokushi. Dilihat dari beberapa kasus, orang-orang yang memiliki sumber keuangan yang sedikit dan kurang sejahtera yang terlihat fenomena ini.