Tepat hari ini 98 tahun yang lalu, 16 Februari 1923, menjadi peristiwa bersejarah dalam dunia arkeolog. Arkeolog Inggris, Howard Carter, menemukan makam Firaun Tutankhamun.
Carter beserta timnya akhirnya berhasil membongkar makam Tutankhamun. Dalam keadaan tersegel, mereka memasuki kamar penguasa Mesir tersebut. Ini menjadi momen puncak atas pencarian makam Firaun Tut, yang dilakukan Carter sejak tiba di Mesir 32 tahun lamanya.
"Saat hendak masuk ruangan berisi mumi firaun, saya harus perlahan membuka palang kayu di atas pintu. Aku juga membuka perekat dan batu kecil di depan pintu," ungkap Howard Carter, mengutip dari Eyewitnesstohistory.com, Selasa(16/2/2021).
Ia menceritakan pengalamannya ketika membuka ruangan Firaun Tut. Tim Carter menemukan tangga tersembunyi di dalam reruntuhan di dekat pintu masuk makam lain yang mengarah ke sebuah pintu bernama Tutankhamun. Saat ditemukan, makam tersebut masih utuh dengan harta karun yang tidak tersentuh 3000 tahun lamanya.
"Saat membuka pintu (ruang firaun), saya melihat pemandangan yang sungguh menakjubkan," ujarnya.
Berdasarkan hasil 'otopsi virtual', Firaun Tutankhamun diduga bergigi kelinci, memiliki posisi kaki yang bengkok ke bawah dan memutar ke dalam (clubfoot), dengan pinggul besar mirip perempuan.
Temuan kondisi fisik Firaun ini dilakukan dengan cara pemindaian lebih dari 2.000 komputer secara tandem dengan analisis genetik keluarga.
Temuan tersebut mendukung bukti bahwa orangtua Firaun Tut adalah kakak-beradik. Dengan kata lain, ayah ibunya adalah saudara kandung.
