Sekte Peoples Temple, Komunitas Apokaliptik yang Menyesatkan Manusia di Seluruh Dunia

- Jumat, 18 November 2022 | 00:35 WIB
Penampakan korban bunuh diri massal Peoples Temple di Guyana. (Craig Hill)
Penampakan korban bunuh diri massal Peoples Temple di Guyana. (Craig Hill)

Apokaliptik belakangan menjadi perbincangan lantaran dugaan paham yang dianut oleh keluarga di Kalideres yang tewas secara misterius. Rupanya, komunitas sekte tersebut memiliki nama khusus yaitu Peoples Temple

Dikutip dari The Guardian, paham Apokaliptik sendiri pertama kali menggegerkan dunia pada 18 November 1978. Hal ini terungkap lantaran sekitar 900 orang pengikut sekte Peoples Temple bersama dengan pimpinannya Jim Jones, melakukan aksi bunuh diri massal di hutan terpencil di Guyana. 

Baca Juga: Mengerikan! AI Ini Prediksi Potret Selfie Manusia ketika Bumi Kiamat

Setelah dilakukan interogasi, rupanya ajaran yang dipimpin oleh Jim Jones tersebut sudah ditanamkan kepada para pengikutnya sejak tahun 1960-an. 

Dalam ajarannya, Peoples Temple menggabungkan unsur-unsur Kristen, sosialisme, komunisme, dan gaya hidup berkelompok dengan orang-orang lintas ras. 

Hingga pada tahun 1965, Jones memindahkan para pengikutnya untuk berkumpul di California. Di sana, Jones mengubah haluan paham tersebut menjadi paham yang jauh dari Kristen tradisional. 

-
Para pengikut Peoples Temple yang meninggal akibat bunuh diri massal di Guyana. (Craig Hill)

Yang parahnya, Jones juga mengaku jika dirinya merupakan reinkarnasi Kristus dan Buddha yang akhirnya disembah sebagai 'dewa' oleh para pengikut Peoples Temple. 

Seorang penulis yang mempelajari paham Jones, Shiva Naipaul, mengatakan bahwa para pengikut Peoples Temple terobsesi dengan dosa dan penggambaran kehancuran akibat kiamat

"Pada akhirnya, fokus Peoples Temple bukan keadilan ras atau sosialisme, tapi gabungan parodi berbau 'mesias' dari keduanya," tulis Naipul dalam studinya. 

Hingga pada 1977, Jones memindahkan markas Peoples Temple ke daerah terpencil di pedalaman Guyana. Menurut Jones, di sana Peoples Temple dapat membangun masyarakat utopis tanpa pemerintah atau campur tangan media.

Baca Juga: 5 Ramalan Kiamat yang Tidak Terbukti Adanya, Sempat Bikin Geger Berujung Konspirasi

Setahun kemudian, Jones mengajak para pengikutnya untuk mengikuti ritual "Malam Putih" setiap pekan. Dalam sesi itu, para pengikut Peoples Temple dan anak-anaknya harus menenggak racun palsu sebagai latihan.

Rupanya ritual ini diketahui oleh salah satu anggota Kongres AS, Leo Ryan. Ia akhirnya memutuskan untuk datang langsung ke Jonestown pada 17 November 1978.

Ketika bersiap pulang sehari kemudian, Ryan ditembak mati oleh pengikut Jones. Tak hanya Ryan, tiga jurnalis dan seorang anggota Peoples Temple yang ingin kabur juga dihabisi oleh para pengikut Jones.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X