Axolotl atau Ambystoma Mexicanum merupakan hewan berjenis salamander dari keluarga Ambystomatidae (Ordo Caudata) yang terkenal karena retensi permanen fitur larva, seperti insang eksternal.
Dilansir Encyclopedia Britannica, spesies ini hanya ditemukan di Danau Xochimilco, Mexico City, di mana ia diklasifikasikan sebagai spesies hewan yang terancam punah.
Nama axolotl juga digunakan untuk larva Ambystoma tigrinum (salamander harimau) dewasa yang belum kehilangan insang luarnya. A. mexicanum tumbuh sekitar 25 cm (10 inci) panjang dan berwarna coklat tua dengan bintik hitam.
Baik mutan albino dan putih , serta mutan warna lainnya, adalah umum. Kaki dan kakinya agak kecil, tetapi ekornya panjang. Sirip memanjang dari bagian belakang kepala hingga ujung ekor.
Sirip bawah memanjang dari antara kaki belakang hingga ujung ekor. Axolotl adalah paedomorphic, yaitu mempertahankan sifat larva sepanjang masa dewasa. Axolotl memangsa berbagai organisme air, termasuk ikan, moluska, serangga air, dan axolotl lainnya.
Meskipun axolotl penangkaran dapat hidup selama 15 tahun, axolotl hidup hanya sekitar lima atau enam tahun di alam liar. Populasi axolotl telah menurun secara signifikan karena kombinasi dari hilangnya habitat.
Habitat hewan ini hilang sebagian besar didorong oleh urbanisasi yang berkelanjutan di Mexico City, seperti polusi air, dan spesies invasif, ikan mas dan nila yang bersaing dengan axolotl untuk mendapatkan makanan dan memangsa mereka.
Ahli ekologi memperkirakan bahwa kurang dari 1.000 axolotl ada di alam liar, dan Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam dan Sumber Daya Alam (IUCN) telah mengklasifikasikan axolotl sebagai spesies yang terancam punah sejak tahun 2006.
Axolotl dapat dibiakkan di penangkaran, di mana mereka digunakan untuk makanan dan dijual sebagai hewan peliharaan. Populasi penangkaran telah diperkenalkan pada kesempatan ke habitat yang tersisa untuk melengkapi populasi liar.
