INDOZONE.ID - Seorang pemandi jenazah bernama Buk Nur menceritakan pengalaman horornya, ketika memandikan jenazah korban tumbal pesugihan. Mulai dari mayat yang menangis hingga tercium bau nanah.
Buk Nur dalam kanal YouTube Misteri Tapal Batas menceritakan, pernah diminta untuk memandikan jenazah seorang wanita yang menjadi korban tumbal pesugihan suaminya sendiri. Namun, Buk Nur tidak memberitahu secara rinci nama dan kapan kejadian tersebut.
Ketika masuk ke dalam rumah duka, Buk Nur langsung mengucapkan salam kepada jenazah yang terbujur kaku. Tiba-tiba saja, keluar air mata dari sudut mata si jenazah yang sontak membuat pelayat syok.
"Saya buka (kain penutup wajah jenazah), keluar air mata itu bener, ngucur. Sampai keluarganya pada teriak. Suaminya cuma diam aja," kata Buk Nur.
Kejanggalan Memandikan Jenazah dan Suami Pingsan

Kejanggalan kembali terjadi di momen Buk Nur memandikan jenazah. Pertama, tangan jenazah kaku dan tidak bisa dilemaskan kata Buk Nur. Dia menceritakan, seperti ada sosok yang menarik tangan jenazah dari sisi atas.
"Tangannya kayak ada yang narik ke atas. Jadi posisinya kayak tarik-tarikan. Jenazah sepanjang dimandiin nangis, air mata itu enggak berhenti. Pas berhenti, pas mau saya tutup mungkin keajaiban Allah saya minta 'semoga Engkau tutup aib-aib ini ya Allah'. Saya tiup (kening) tiga kali, saya usap alhamdulillah rapi," Buk Nur melanjutkan.
Baca juga: Seram! Pramugari Ini Didatangi Arwah Jenazah di Kargo Pesawat, Titip Pesan untuk Suami
Anehnya, saat jenazah akhirnya bisa dimandikan dan dikafani dengan baik setelah muncul kejanggalan, suami jenazah tersebut justru pingsan bahkan sampai prosesi mau mensalatkan.
Namun, Buk Nur yang sedari awal sudah tau bahwa suami jenazah tersebut melakukan pesugihan, langsung to the point dan membisikkan bahwa aksi pingsannya hanya bohongan.
"Saya bisikin bukan pingsan beneran itu mah. Bapak mah senang itu entar kaya. Siapa yang mau nikmati. Saya tepuk bilang istrinya mau dikuburin, bangun, duduk," katanya.
Anehnya, sang suami tidak ikut pergi mensalatkan istrinya ke masjid. Begitu juga ketika istrinya hendak dimakamkan. Dia lebih memilih untuk berdiam diri di rumah. Saat di makam inilah kembali terjadi kejanggalan.
Kulit Jenazah Penuh Sayatan dan Berbau Nanah

Para pelayat yang ikut ke makam dikejutkan dengan kondisi tali pengikat jenazah semua terlepas. Padahal kata Buk Nur, tali itu sudah diikat dengan erat saat proses mengkafani.
Tidak hanya itu, Buk Nur juga mendapati tubuh si jenazah penuh dengan sayatan, tapi tidak berdarah. Padahal saat memandikan, tidak ada sayatan di tubuh jenazah. Ada bekas cakaran kuku kata Buk Nur di tubuh jenazah tersebut.
"Ada kejanggalan lagi di makam. Itu pas dibuka kerandanya, semua sudah kebuka, tali-tali itu sudah kebuka. Padahal itu kencang. Saya ditelepon disuruh ke pemakaman. Itu belum di dalam kubur. Semua penuh sayatan, tadinya kulitnya mulus tapi tidak ada darah," terang Buk Nur.
"Kayak bekas tangan, bekas cakaran kuku ada (di tubuh jenazah)," tambahnya.
Baca juga: Cerita MUA Rias Jenazah Sahabatnya Sendiri di Hari Terakhirnya, Begini Faktanya!
Enggak berhenti sampai di situ, tiba-tiba saja tercium aroma seperti darah dan nanah di pemakaman jenazah korban tumbal pesugihan tersebut. Kondisi ini membuat para pelayat di pemakaman mundur.
Buk Nur yang sedari awal menyadari ada yang tidak beres dengan jenazah tersebut pun langsung mengambil tindakan. Dia meminta perlindungan dan petunjuk dari Allah agar pemakaman jenazah tersebut dipermudah.
"Yaudah saya usap, saya bilang 'Ya Allah kalau ini bukan kehendak Engkau, tolong ya Allah. Saya tepok 'yang bersemayam di tubuh ini tolong rapi kan dulu. Terserah nanti kalian mau apa'. Ngomong sendiri saya," bebernya.
Buk Nur menduga, kondisi yang dialami jenazah dikarenakan ikut menikmati harta dari suaminya yang menjalani ritual pesugihan. Tumbal itu pun harus berasal dari keluarga kandung yang berjenis kelamin perempuan. Itu sebabnya, yang menjadi tumbal adalah istri dan anak perempuannya yang juga lebih dulu meninggal karena menjadi tumbal pesugihan.
"Mungkin (sudah sempat menikmati hartanya). Setahun dua tahun. Dia memang punya anak laki, tapi enggak mau (jadi tumbal). Maunya perempuan. Karena dia enggak bisa punya anak lagi, ya mau enggak mau. Enggak bisa ngambil dari luar rumah (tetangga dan keluarga)," ungkapnya.
Setelah proses pemakaman selesai, Buk Nur bicara empat mata dengan suami jenazah tersebut. Di momen itu lah, baru terungkap secara jelas jika selama ini suami si jenazah melakukan pesugihan dengan tumbal anak dan istri.
Pesugihan itu dilakukannya karena merasa sakit hati dihina, dicaci karena hidup miskin. Dengan ritual pesugihan itu, bisnis bengkel yang dijalaninya pun berkembang cukup pesat.
"Iya bu, maaf. Saya tuh nyesal. Karena saya dulu hidup dalam kemiskinan, dihina, dicaci maki orang, sampai mertua sendiri pun dicap enggak bisa ngasi makan anakku, kembalikan nanti. Dia bertekad bulat melakukan itu. (Menumbalkan anak dan istri) itu yang lebih cepat," bebernya.
"Kalau kita ngambil dari luar pagar (tetangga atau saudara) lama. Kondisi terakhirnya sakit," ungkapnya.
Artikel Menarik Lainnya: