Dalam sejarahnya, sekitar tahun 1775 Sultan Siak, Abdul Jalil Alamuddin Syah memindahkan ibu kota kerajaan dari Mempura ke Senapelan.
Senapelan yang berada di tepi Sungai Jantan (sekarang Sungai Siak) kemudian menjadi berkembang sejak jadi ibu kota Kerajaan Siak Sriindrapura.
Sejak saat itu Senapelan (Pekanbaru) maju secara ekonomi dan sebagai pusat kegiatan politik, pendidikan, dan keagamaan. Pada masa itu pula Kolonial Belanda yang menjajah menjadikan Senapelan sebagai pusat perdagangan hasil bumi. Seperti rotan, kayu, dan hasil alam lainnya untuk dibawa pakai kapal ke Tumasik atau Singapura.
Sebagai keperluan administrasi, pada 1920 Belanda membuat titik pandu atau yang kini dikenal Tugu Titik Nol Kilometer Pekanbaru.
Menelusuri Titik Nol Pekanbaru yang asli
Tim Z Creators. Riki Ariyanto mencoba menelusuri keberadaan tugu tersebut. Dari Pasar Wisata Pasar Bawah ia langsung menuju ke Pelabuhan Pelindo lama. Enggak sulit menemukannya, karena ada petunjuknya di aplikasi Google Maps. Kalau bingung, kamu bisa bertanya pada warga sekitar.
Tugu Titik Nol sendiri berada tepat di sebelah kiri pintu masuk Pelabuhan Pelindo lama. Agak jauh dari tugu ke arah Sungai Siak terlihat dua bangunan besar yang dulunya dijadikan gudang pelabuhan.
Di dekat tugu terdapat sebuah plang informasi bahwa tugu tersebut terdaftar sebagai cagar budaya. (Inventarisasi BPCB Sumatera Barat) dengan nomor 08/BCB-TB/B/01/2014. Artinya tugu tersebut sudah dilindungi, dan enggak boleh dirusak.
Pada tugu yang terdapat logo PU dan warna kuning itu, tertulis Pb (Pekanbaru) 0, Bkn 65, dan Pad 313.
Tulisan tersebut menjadi patokan atau penanda bahwa dari Pekanbaru ke kota Padang jaraknya 313 kilometer dan Bangkinang 65 kilometer.
Catatan sejarah menyebutkan jalan penghubung dari Pekanbaru ini sebagai urat nadi perdagangan antara pantai barat dan pantai timur Sumatera waktu itu.
Barang dan hasil alam dari Pantai Barat Sumatera dibawa menuju pelabuhan lama (Pelindo) oleh kapal-kapal dagang dari Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM) yang berlayar dari Pekanbaru menuju Singapura atau Tumasik.
Titik Nol Pekanbaru menuai polemik
Namun 'Titik Nol' Pekanbaru ini sempat menuai polemik. Sebab pada masanya, Gubernur Riau, Rusli Zainal sempat memindahkan Titik Nol Pekanbaru.
"Titik nol yang baru patokannya di Tugu Zapin yang berada di depan Kantor Gubernur Riau. Tapi anehnya pada batu ada tanda lebih dan kurang. Padahal setahu kami titik nol itu ya di tugu dekat pelabuhan," sebut Melba, warga Pekanbaru.
Hal itu menjadi polemik hingga kini.