Belakangan menjadi heboh kabar bahwa Indonesia, khususnya wilayah Jabodetabek bakal diterpa badai eskstem. Rupanya ancaman tersebut diakibatkan oleh perubahan iklim yang terjadi dan menimpa dunia.
Keberadaan squall line menjadi peringatan bagi kawasan Jabodetabek untuk berhati-hati saat melakukan aktivitas di luar rumah.
Baca Juga: Penyebab Terjadi Hujan Es yang Mengguyur Kota Surabaya dan Madiun, Ini Penjelasan BMKG
Dikutip dari Enyclopedia of Atmospheric Sciences, squall line mampu menciptakan yang namanya tornado, angin kencang hingga hujan es yang lebih besar daripada biasanya di suatu wilayah.
Arah pergerakan badai lebih sering terjadi bergerak pada salah satu sisi, bukan ujung garis. Pergerakan ini bisa dibayangkan seperti pisau yang memotong, bukan menusuk.
Squall line tropis dapat diketahui dengan garis sel konvektif (convective cell) yang kuat dari seratus hingga beberapa ratus kilometer di sepanjang sumbu utamanya.
Baca Juga: Jabodetabek Diguyur Hujan Es, Ini Faktor-faktor Terjadinya Hujan Es di Negara Tropis
Pada bagian permukaan badai hujan, lintasannya bisa diamati dengan adanya gulungan awan yang jelas dan diikuti oleh badai angin dengan kecepatan 43,2 hingga 90 kilometer perjam.
Fenomena alam ini juga disebut sebagai tanda dari perubahan iklim yang sangat ekstrem. Khususnya wilayah Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa dengan mengancam arus ombak yang tinggi serta angin kencang yang berpotensi terjadi.
