Bukan Ikat Kepala Biasa, Udeng Permana Praba Khas Kota Batu Ini Penuh Filosofi

- Kamis, 17 November 2022 | 09:59 WIB
Ikat kepala khas Kota Batu (Z Creators/Hasan Syamsuri)
Ikat kepala khas Kota Batu (Z Creators/Hasan Syamsuri)

Seperti halnya daerah lain di Nusantara, warga Kota Batu, Jawa Timur juga punya busana adat tradisional. Salah satunya berupa Udeng, yaitu ikat kepala yang biasanya dipakai sama kaum pria. Baik pria dewasa maupun anak-anak, boleh memakai Udeng atau ikat kepala ini.

Filosofi Udeng khas Batu

-
Pameran udeng khas Kota Batu (Z Creators/Hasan Syamsuri)

Udeng khas Kota Batu diberi nama Permana Praba. Nama ini penuh filosofi. Permana disimbolkan sebagai mata batin yang diartikan mengetahui arah dan tujuan hidup di dunia untuk kehidupan selanjutnya di akhirat. Praba diartikan sebagai cahaya yang akan menjadi pelita agar tidak salah jalan.

-
Ikat kepala khas Kota Batu (Z Creators/Hasan Syamsuri)

Udeng Permana Praba diciptakan pada 2015 oleh Paguyuban Sangga Braja, sebuah komunitas pecinta pusaka Indonesia. Mungkin sedikit beda dengan Udeng dari daerah lain seperti Udeng Bali, Udeng khas Kota Batu umumnya dibuat dari kain batik khas Kota Batu dengan ukuran panjang hampir satu meter.

-
Terbuat dari kain batik Khas Batu sepanjang 1 meter (Z Creators/Hasan Syamsuri)

Udeng khas Kota Batu punya model khusus yang dinamakan Sima Bhawana. Sima berarti perdikan, bhawana berarti daerah. Daerah perdikan adalah daerah yang dibebaskan oleh pemerintah Belanda dari kewajiban membayar pajak. Hal ini dikarenakan Kota Batu dulunya adalah daerah perdikan.

Beragam jenis Udeng khas Batu

Udeng khas Kota Batu ada dua jenis. Pertama, Udeng yang bagian atasnya terbuka untuk anak laki-laki hingga dewasa yang belum menikah. Kedua, Udeng yang bagian atasnya tertutup khusus buat laki-laki yang sudah menikah dan para sesepuh.

-
Udeng Permana Praba terbagi menjadi 2 jenis (Z Creators/Hasan Syamsuri)

Di bagian belakang Udeng ini terdapat tri hita karana (kain berbentuk segitiga) yang menggambarkan Gunung Arjuno. Dalam konsep ajaran kuno, segitiga berbentuk gunung melambangkan keharmonisan hubungan antara manusia dengan manusia, alam dan Tuhan.

Baca Juga: Gak Kalah Sama Desa Penglipuran Bali, Ini Dia Kampung Tercantik dan Terbersih di Kota Batu

Di bawah kain segitiga, terdapat dua tali simpul atau tali wangsul yang arahnya ke atas semua. Ini melambangkan ketuhanan. Sementara di sisi kanan Udeng yang terlihat lebih tinggi dari sisi kiri Udeng, melambangkan kebaikan (sisi kanan) harus dijunjung lebih tinggi daripada keburukan (sisi kiri).

-
Ikat kepala biasanya dipakai dengan beskap (Z Creators/Hasan Syamsuri)

Seperti halnya Udeng di daerah lain, Udeng Permana Praba khas Kota Batu ini juga biasanya digunakan untuk merayakan acara-acara istimewa. Dalam penggunaannya, Udeng biasanya dipadu dengan pakaian adat Jawa Timuran seperti beskap dan lainnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Ternyata Cara Makan Ketan Susu Awalnya Dikobok, Legendaris di Kemayoran Sejak 1958

3 Jam Ludes! Mencicipi Nasi Padang Terenak di Amerika, Harganya Rp200 Ribuan Per Porsi

5 Fakta Menarik Busok, Kucing Ras Asli Indonesia yang Diakui Dunia

Terbuat dari Batu Lumpur, Sirup Ini Bisa Sembuhkan Penyakit dan Tingkatkan Hasrat Seksual

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X