Palasik atau pelesit menurut kepercayaan suku Minangkabau adalah manusia yang memiliki ilmu hitam tingkat tinggi.
Berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat, ilmu palasik dipercaya bisa diwariskan secara turun-temurun hingga tujuh turunan.
Umumnya, penampakan palasik ini seperti kepala tanpa badan yang melayang-layang. Ia melepaskan kepalanya untuk mencari makan.
Dalam bahasa Minang, makhluk ini juga disebut palasik kanduang yang artinya terpotong atau buntung.
Palasik jenis tersebut akan melepas kepala untuk mencari makan. Sementara itu, makanannya adalah bayi atau balita, baik yang masih dalam kandungan, yang baru lahir, bahkan yang telah meninggal dan dikubur. Tak heran jika palasik sangat ditakuti ibu-ibu di Minangkabau, terlebih yang memiliki balita.
Palasik dipercaya memiliki beberapa jenis. Ada palasik yang memakan bayi dalam kandungan sehingga bayi tersebut lahir tanpa ubun-ubun atau mati dalam kandungan. Ada yang memakan bayi baru lahir yang masih rapuh sehingga sering sakit-sakitan lalu meninggal dunia.
Selain itu, ada juga jenis palasik yang memakan bayi yang telah meninggal. Bahkan, setelah bayi itu dikuburkan.
Sebenarnya bayi yang dimangsa palasik tidak langsung meninggal. Hanya saja, sebelum meninggal, bayi tersebut akan mengalami sebuah penyakit yang disebut sebagai penyakit 'ain.
Adapun ciri-ciri bayi atau balita yang berada di bawah kuasa palasik dipercaya mengalami suhu badan yang semakin tinggi. Itu membuat bayi terus menangis hingga susah tidur saat malam hari. Lambat laun, keadaan sang bayi akan semakin parah. Ubun-ubun bayi kemudian akan cekung, tubuh semakin kurus, hingga akhirnya meninggal.
Ilmu hitam palasik hingga kini masih menjadi misteri bagi masyarakat Minangkabau. Bahkan, seolah ia telah melegenda. Kendati demikian, ia tetaplah menjadi momok menakutkan bagi masyarakat di sana.
