Bagi penggemar kisah detektif Conan, mungkin pernah mendengar istilah pembunuhan di ruang tertutup. Istilah itu awalnya muncul dalam salah satu cerita misteri klasik karya Edgar Allan Poe, yang akhirnya dipakai dalam istilah dalam novel detektif, termasuk dalam kejadian nyata.
Pembunuhan ruang tertutup bisa didefenisikan sebagai kasus pembunuhan di mana korban ditemukan dalam ruangan sementara kunci ruangan ada di dalam ruangan dan tidak ada jalan keluar lainnya. Dari sisi misterinya, muncul pertanyaan bagaimana pelaku meninggalkan ruangan bila situasinya seperti itu.
Nah, meski lebih banyak tergambar dalam cerita fiksi, tapi ternyata ada kasus pembunuhan ruang tertutup di dunia nyata. Salah satunya yang terjadi kepada Isidore Fink, seorang warga etnis Afrika-Amerika di New York yang terjadi akhir 1920-an silam.
Berikut ini adalah beberapa fakta tentang kejadian yang menimpak Isidore Fink yang dirangkum Indozone.
Mengenal Isidore Fink
Mengutip situs Medium, setelah Perang Dunia I, Isidor Fink, seorang imigran Polandia, berimigrasi ke Amerika Serikat untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Setelah bertahun-tahun bekerja keras, Isidor akhirnya memiliki cukup uang untuk mendirikan perusahaannya sendiri.
Dia menyewa lantai pertama sebuah gedung di 123rd Street Timur ?4, New York, untuk mendirikan layanan pencucian miliknya. Sepertinya kehidupan sedang membaik bagi imigran Polandia ini, tetapi takdir campur tangan, dan namanya menjadi terkenal karena suatu alasan yang sangat tragis.
Baca Juga: Cerita Lengkap Kasus Kematian Elisa Lam di Tangki Air: Dari Isu Bunuh Diri hingga Mistis
Kronologi kejadian
Kejadiannya terjadi pada 9 Maret 1929 silam, di tempat usaha laundry milik Fink yang terletak di kawasan Fifth Avenue Apartment, New York. Pada pukul 10:15 pagi tanggal 9 Maret 1929, Isidor kembali ke tempat tinggalnya (yang terhubung dengan tempat pencuciannya) dan mengunci pintunya seperti biasa.
Sekitar pukul 10:30 pagi, tetangganya, Nyonya Locklin Smith, mendengar teriakan singkat dan suara orang-orang bergumul tetapi tidak ada suara tembakan. Dia segera menghubungi pihak berwenang.
Antara waktu terdengarnya teriakan dan kedatangan petugas polisi pertama di apartemen tersebut, hanya sedikit waktu yang berlalu.
Pintu terkunci dari dalam dan lubang kecil seukuran anak kecil
Polisi yang tiba di TKP tidak bisa memasuki ruangan karena sepertinya terkunci dari dalam. Tidak mungkin seseorang dapat keluar dari tempat tersebut tanpa terlebih dahulu mengunci pintu atau jendela interior saat berada di luar.
Karena jendela-jendela tersebut terlalu kecil untuk dilewati oleh orang dewasa, polisi memecahkan salah satunya dan kemudian meminta seorang anak kecil untuk masuk melalui jendela tersebut dan membuka pintu depan.