Bunga dari banyak spesies tumbuhan akan menghasilkan aroma. Secara umum setiap bunga memiliki wangi namun tidak semua bunga memilikinya.
Bunga yang memiliki aroma disebabkan oleh pengharum tumbuhan, yaitu sel yang mengandung minyak esensial.
Minyak ini akan berbeda-beda di setiap jenis bunga. Saat matahari bersinar lebih cerah maka aroma minyak wangi bunga akan menjadi lebih kuat.
Selain itu, pada beberapa bunga, meskipun tidak ada sel minyak, sel-selnya dalam metabolisme akan terus-menerus menghasilkan minyak aromatik.
Ada pula beberapa bunga yang memang tidak menghasilkan minyak aromatik namun memiliki zat glukosida yang akan mengeluarkan aroma harum saat mengalami pemecahan enzim.
Sedangkan bunga yang tidak memiliki aroma artinya tidak memiliki sel aromatik dan juga tidak memiliki zat glukosida.
Manfaat Aroma Wangi pada Bunga, Jadi Pemikat Serangga
Aroma wangi pada bunga digunakan sebagai sinyal yang mengarahkan penyerbuk (serangga) menuju ke bunga tertentu dengan nektar atau serbuk sari sebagai imbalannya.
Dengan memberikan sinyal khusus dalam bentuk wewangian, bunga memfasilitasi kemampuan serangga untuk mencari sumber makanan tertentu, sehingga meningkatkan efisiensi pencarian makannya.
Pada saat yang sama, transfer serbuk sari juga berhasil dilakukan.
Tanaman cenderung menghasilkan aroma pada tingkat maksimal hanya ketika bunga siap untuk penyerbukan dan ketika penyerbuk potensial juga aktif.
Tapi jangan salah, sel minyak pada bunga tidak semuanya harum.
Ada beberapa bunga yang saat mekar mengeluarkan bau tidak sedap atau bahkan sangat busuk sehingga manusia bahkan kupu-kupu menjauhinya. Aroma tak sedap ini pula bermanfaat untuk melindungi diri tanaman.
