Simbol tengkorak dan tulang bersilang cukup mudah dikenali. Umumnya simbol tersebut berupa tengkorak putih dengan latar belakang hitam, meskipun terdapat banyak varian lainnya.
Asal-usul penggunaan simbol ini sebenarnya masih menjadi suatu misteri namun diketahui simbol ini populer di Abad Pertengahan.
Bajak laut awalnya menggunakan bendera merah di bagian atas tiang kapal mereka untuk melambangkan darah dan menunjukkan bahwa mereka tidak akan memberikan belas kasihan.
Simbol tengkorak dan tulang bersilang pertama yang digunakan pada bendera kapal berasal dari abad ke-17.
Richard Hawkins, yang ditangkap oleh bajak laut pada tahun 1724, melihat sebuah bendera hitam yang menunjukkan gambar tengkorak dengan dua tulang paha bersilang yang disebut Jolly Roger.
Segera setelah itu julukan 'Jolly Roger' untuk bendera bajak laut dengan simbol tengkorak dan tulang bersilang menjadi lebih populer.
Bendera dengan simbol itu merupakan peringatan bagi musuh mereka yang berarti kematian bagi semua yang melihatnya.
Meskipun simbolnya tetap sama, para perompak merancang bendera yang berbeda-beda sehingga musuh mereka tahu identitas mereka.
Motif tengkorak dan tulang bersilang juga digunakan dengan gambar lain seperti piala, pisau, hati, dan pedang.
Tengkorak dan Tulang Bersilang Menjadi Simbol Racun
Ketika pembajakan menurun, simbol tengkorak dan tulang bersilang masih digunakan untuk menunjukkan bahaya tetapi dalam jenis lain.
Pada tahun 1829, Undang-undang Negara Bagian New York mewajibkan segala sesuatu yang mengandung racun harus diberi label.
Tengkorak dan tulang bersilang pertama kali muncul pada label botol racun pada tahun 1850 dan bahkan botolnya sendiri dapat dibuat menyerupai tengkorak.
Hari ini gambar itu masih digunakan untuk memperingatkan bahaya atau racun.
