Salah seorang ahli paleontologi dari Natural History Museum, London dilaporkan telah mendeskripsikan spesies dinosaurus baru seukuran ayam yang dinamai sebagai Pendraig milnerae. Spesies dari dinosaurus ini diperkirakan hidup selama zaman Trias Akhir, antara 200 dan 215 juta tahun lalu.
Pendraig sendiri ditemukan di endapan Trias Akhir Pant-y-ffynnon yang berada di Wales Selatan. Pendraig adalah dinosaurus theropoda coelophysoid. Dia juga adalah dinosaurus karnivora dengan ukuran kecil (sekitar 1-6 meter) dan digambarkan berbulu. Dinosaurus ini merupakan dinosaurus umum pada periode Trias Akhir dan Jurassic Awal dan tersebar di semua benua.
Penemuan ini dipublikasikan di jurnal Royal Society Open Science baru-baru ini. 'Pendraig' sendiri mempunyai arti sebagai 'Kepala Naga' di Welsh Tengah, yang menjadi referensi kemungkinan posisi dari spesies itu disebut sebagai predator puncak di wilayah itu dan penemuannya di Wales. Melihat hal itu, Dr. Susannah Maidment ahli paleobiologi di Natural History Museum, London memberikan komentarnya.
"Jadi bagi saya sebagai mahasiswa itu sangat penting. Dia benar-benar menginspirasi saya dan sangat membantu ketika saya bergabung dengan Museum. Dia berusaha keras untuk menunjukkan kepada saya cara-caranya, dan itu berlaku untuk saya dan banyak orang lain, termasuk tiga penulis makalah ini," ungkapnya.
Pendraig milnerae merupakan contoh paling awal dari theropoda yang ditemukan di Inggris sejauh ini. Kemungkinan dinosaurus ini mempunyai ukuran tubuh sekitar ayam modern dengan panjang yang mencapai 1 meter, termasuk dengan ekornya. Melihat hal itu, Dr. Stephan Spiekman, ahli paleontologi di Natural History Museum, London memberikan komentarnya.
"Area di mana spesimen ini ditemukan kemungkinan besar adalah sebuah pulau selama periode waktu di mana ia hidup. Spesies yang hidup di pulau sering cenderung menjadi lebih kecil daripada di daratan dalam fenomena yang disebut dwarfisme pulau,” ungkapnya.
"Hasilnya menunjukkan bahwa Pendraig milnerae memang kecil, bahkan untuk theropoda pada periode waktu itu, tetapi tidak begitu unik,” jelas peneliti.
