Penampakan Proses Kremasi Jenazah, dari Tubuh Utuh Hingga Tinggal Tulang

- Jumat, 17 Desember 2021 | 16:05 WIB
Ilustrasi proses kremasi. (Nationalinsightnews.com)
Ilustrasi proses kremasi. (Nationalinsightnews.com)

Jenazah selebgram Edelenyi Laura Anna dikremasi di Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara pada Kamis (16/12/2021). Proses kremasi tersebut dilakukan sesuai dengan permintaan Laura sebelum meninggal.

Proses kremasi sendiri bukan hal yang baru di Indonesia. Kremasi merupakan praktik penghilangan jenazah manusia setelah meninggal dunia dengan cara membakarnya.

Penampakan proses kremasi

-
Proses kremasi. (YouTube/Gaplex Subroto)

Dalam proses kremasi, jenazah biasanya ditaruh di sebuah peti kayu kemudian dibakar dengan suhu super panas 760-1000 derajat celcius. Waktu pembakaran biasanya memakan waktu 1,5 jam sampai 3 jam.

Setelah pembakaran, dari tubuh yang tadinya masih utuh hanya tersisa tinggal tulang dan abu saja. Berat abu pembakaran kira-kira sekitar 5 persen dari berat jenazah.

Akun YouTube Gaplex subroto memperlihatkan bagaimana proses kremasi jenazah. Mulai dari saat peti dimasukkan ke dalam tempat pembakaran hingga pemisahan abu dan tulang.

Dalam video, tampak peti yang mulai hangus terbakar. Jenazah terbakar bersama peti dan benda-benda yang ada pada peti.

Baca juga: Detik-detik Pelarungan Abu Jenazah Laura Anna ke Laut Hari Ini

-
Tulang yang tersisa setelah kremasi. (YouTube/Gaplex Subroto)

Setelah itu, jenazah di dalam peti tersebut juga mulai terbakar dan hancur, hanya tinggal tulang yang tersisa.

Setelah selesai, petugas kremasi memisah-misahkan abu dan tulang jenazah tersebut untuk disimpan atau dilarung ke laut.

Tentang kremasi

-
Ilustrasi proses kremasi. (Everplans.com)

Kremasi banyak dilakukan di peradaban Yunani Kuno dan Romawi pada 1000 SM. Proses ini dulunya dipraktikkan pada tentara yang gugur di medan perang.

Kala itu, abu hasil pembakaran dikumpulkan dan dilarung ke air. Bagi kepercayaan Yunani, kremasi bisa membebaskan roh dari daging dan mencegah orang mati menyakiti orang hidup.

Kremasi tidak hanya dilakukan orang dengan kepercayaan Hindu saja. Pada tahun 1963, Paus memperbolehkan praktik kremasi atau pembakaran mayat lagi bagi umat Katolik.

Di tahun 1966, para pastor sepakat memperbolehkan orang mengiringi tata cara pengabuan atau kremasi. Lahan kubur yang semakin terbatas membuat orang-orang memilih proses kremasi.

Aliran agama yang memperbolehkan proses kremasi:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X