Riwayat Panjang Letusan Gunung Semeru, Rekaman Erupsi Pertama Terjadi di Abad ke-19

- Minggu, 5 Desember 2021 | 16:58 WIB
Puncak Mahameru, Gunung Semeru, Lumajang (Pixabay)
Puncak Mahameru, Gunung Semeru, Lumajang (Pixabay)

Gunung Semeru di Jawa Timur mengalami erupsi pada Sabtu, 4 Desember 2021. Erupsi yang disertai dengan awan panas guguran itu terjadi sekira pukul 15.00 WIB.

Erupsi Gunung Semeru pada sore itu memberikan dampak yang luar biasa terhadap ratusan warga yang tinggal tak jauh dari gunung.

Menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada sekitar delapan desa di dua kecamatan yang terdampak abu vulkanik erupsi gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.

Banyak rumah warga hingga lahan pertanian yang tertimbun abu vulkanik. Tak hanya itu, akses jalan pun terputus akibat tebalnya abu yang merupakan material dari perut Gunung Semeru.

-
Tangkapan layar Gunung Semeru erupsi. (Foto: Twitter/@Yoeni2909)

Berdasarkan rekaman video warga yang beredar, muntahan abu vulkanik saat terjadinya erupsi Gunung Semeru sangat tebal. Bahkan saking tebalnya, cahaya matahari tidak bisa menembus hingga membuat langit Lumajang sore itu gelap layaknya malam hari.

Ini bukan pertama kali Gunung Semeru mengalami erupsi. Riwayat letusan gunung dengan ketinggian puncak mencapai 3676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu sudah terjadi sejak lama, bahkan sudah melalui tiga abad.

Catatan erupsi dimulai dari abad ke-19

-
Erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12) (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

BNPB memiliki catatan bahwa erupsi Gunung Semeru telah dimulai dari sejak abad ke-19, tepatnya pada 1818 hingga 1913.

Namun, Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Sabtu (4/12) mengatakan pihaknya tidak memiliki dokumentasi yang banyak terkait erupsi pada zaman itu.

Dia mengaku tidak banyak informasi yang terdokumentasi dengan baik dalam rekaman catatan BNPB.

Erupsi di abad ke-20

-
Erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12) (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

BNPB mencatat adanya erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada 1941-1942. Bahkan, aktivitas vulkanik itu berdurasi panjang dengan mengeluarkan lelehan lava.

Muhari menyebut erupsi saat itu memiliki ketinggian mencapai 1.400 hingga 1.775 meter. Bahkan material vulkanik sampai menimbun pos pengairan Bantengan.

"Saat itu letusan sampai di lereng sebelah timur dengan ketinggian 1.400 hingga 1.775 meter. Material vulkanik hingga menimbun pos pengairan Bantengan," jelas dia.

Setelah erupsi itu, ada beberapa aktivitas vulkanik yang terjadi secara beruntun dimulai dari 1945, 1946, 1947, 1950, 1951, 1952, 1953, 1954, 1955-1957, 1958, 1959, serta 1960.

Kemudian pada 1 Desember 1977, Gunung Semeru kembali erupsi dengan mengeluarkan lava yang menghasilkan awan panas dengan jarak 10 km.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X