WHO Rekomendasikan Pemakaian Obat Radang Sendi Acterma untuk Pasien COVID-19

- Rabu, 7 Juli 2021 | 15:04 WIB
Actemra. (photo/Dok. Mirror)
Actemra. (photo/Dok. Mirror)

Obat yang diklaim bisa mengobat COVID-19 semakin beragam. Baru-baru ini, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memberi rekomendasi pengunaan obat arthritis atau radang sendi Actemra dari Roche dan Kevzara dari Sanofi, mengandung kortikosteroid untuk pasien COVID-19. Keputusan tersebut diambil setelah data dari sekitar 11.000 pasien menunjukkan obat itu mampu kurangi risiko kematian. 

WHO pun menyimpulkan merawat pasien COVID-19 yang parah dan kritis dengan antagonis interleukin-6 mampu menghalangi peradangan telah mengurangi risiko kematian dan kebutuhan akan ventilasi mekanis. Actemra sendiri adalah nama dagang dari obat Tocilizumab yang dijual jutaan rupiah. Sebelum menjadi obat COVID-19, obat ini biasa digunakan pada orang dengan penyakit rheumatoid arthritis yaitu penyakit autoimun yang menyerang persendian. 

Menurut studi terbaru, obat Tocilizumab ini menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan saat digunakan mengobati pasien virus COVID-19 yang sudah berada dalam kondisi kritis di Italia. Klaim ini diperkuat dengan pernyataan para peneliti di sana, berkata bahwa obat radang sendit itu sudah membuahkan hasil yang memuaskan pada 2 pasien COVID-19. 

Tocilizumab sendiri masuk ke dalam golongan obat injeksi yang bekerja sebagai penghambat interleukin-16 (IL-6). Dimana, tubuh memproduksi IL-6 ketika mengalami peradangan. Tocilizumab pun bekerja dengan cara hambat IL-6 pada penderita radang sendi. Selain radang sendi, obat ini dapat digunakan untuk mengobati juvenile idiopathic arthritis poliartikular maupun sistemik. 

Meski demikian, ada beberapa efek samping yang didapatkan usai mengonsumsi obat itu, seperti infeksi pernapasan, sakit kepala, tekanan darah tinggi, dan peningkatan enzim hati. Bahkan, penggunaan obat ini sering dikaitkan dengan munculnya infeksi tuberkulosis, sepsis, dan infeksi jamur. 

Tidak hanya itu, tocilizumab dianggap tidak boleh digunakan pada pasien yang infeksinya masih aktif karena obat ini dianggap bisa memunculkan penyakit baru pada sistem saraf. Bahkan, beberapa studi menunjukkan tocilizumab dapat menyebabkan turunnya sel darah putih, reaktivasi herpes zoster, dan reaksi alergi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X