Dalam mitologi Yunani terdapat sebuah kisah Echo dan Narcissus. Echo adalah peri gunung cantik yang sangat disenangi oleh dewi pelindung para gadis dan perburuan, Artemis.
Echo merupakan peri yang ramah dan senang sekali berbicara. Suatu hari ia diminta untuk berjaga-jaga di pintu masuk hutan oleh seorang teman perinya yang sedang berselingkuh dengan Zeus, raja para dewa.
Echo sendiri tak tahu menahu perihal perselingkuhan itu hingga Hera, istri Zeus datang. Atas pesan temannya Echo terpaksa mengulur waktu dengan mengajak Hera berbincang-bincang.
Saat saat Zeus mencoba melarikan diri, Hera mengetahui keberadaannya dan marah kepada Echo yang terlalu banyak bicara padanya.
Hera mengutuk Echo sehingga dia tak bisa berbicara dan kata-kata yang keluar dari mulutnya hanyalah pengulangan dari perkataan yang diucapkan orang lain.
Echo pergi meninggalkan hutan dan pergi berjalan ke sebuah kolam. Di kolam itu terdapat seorang pria tampan bernama Narcissus yang sibuk mengamati pantulan wajahnya di air kolam.
Echo jatuh cinta pada Narcissus namun sayangnya, pria itu sibuk memandangi seseorang yang rupawan di dalam kolam yang tak lain adalah dirinya sendiri.
Narcissus tiba-tiba mendengar suara gemeresik dari balik pohon. Ia berkata siapa disana? Sebuah suara pun membalas dengan mengulang perkataannya, ‘siapa disana?’
Setiap kali berbicara Echo selalu mengulang perkataan yang sama. Narcissus mencintai dirinya sendiri di dalam kolam sementara Echo mencitai Narcissus namun tak bisa mengatakan apa pun.
Hingga Narcissus akhirnya mati di tepi kolam dengan cinta yang tak pernah terbalaskan seumur hidupnya.
Sedangkan Echo tak lama setelah itu, kecantikannya memudar, kulitnya layu, dan tulangnya berubah menjadi batu.
Echo tidak pernah lagi terlihat, yang tersisa dari Echo adalah suara suaranya.
