Sebuah studi penelitian terbaru yang diluncurkan secara daring pada 24 Oktober kemarin pada jurnal Carnets Geol, dan dipresentasikan secara daring pada 5 November 2021 kemarin karena pandemi COVID-19, mengatakan bahwa hiu besar seperti Megalodon pernah menggigit paus balin.
Peristiwa itu tampaknya terjadi pada 15 juta tahun yang lalu di tempat yang sekarang disebut sebagai Maryland, ini didasarkan pada studi baru yang menjelaskan mengenai sirip paus. Melihat hal itu, pemimpin dari penelitian studi ini yaitu Stephen Godfrey memberikan komentarnya.
"Jejak-jejak gigitan yang terdiri dari cekungan melengkung tipis pada jari-jari kemungkinan menunjukkan pemulungan daripada pemangsaan aktif," ungkapnya, mengutip Live Science.
Salah seorang kolektor fosil Maryland, William Douglass dilaporkan menemukan tulang ikan paus yang berasal dari zaman Miosen, di pantai dekat Tebing Calvert yang terkikis secara alami. Selama zaman Miosen, Samudera Atlantik sebentar-sebentar membanjiri apa yang sekarang menjadi daerah Chesapeake Maryland.
"Dia melihat bekas gigitan hiu dan membawanya ke museum, curiga bahwa saya akan tertarik dengan penemuan yang tidak biasa ini," jelas Godfrey.
Di mana, tulang sirip yang panjangnya hampir 11 inci agak rata dan mempunyai bentuk melengkung yang lembut, yang dimiliki oleh paus balin. Tulangnya mirip dengan paus lokal yang telah punah yaitu yang telah punah Diorocetus hiatus. Mereka menemukan bekas gigitan dari hiu pada kedua sisi tulang sirip paus.
"Hiu itu akan mengepalkan siripnya dengan kuat dan kemudian menggelengkan kepalanya dengan kuat dalam upaya untuk memotong tulang atau hanya untuk mendapatkan daging," tulis Godfrey dalam emailnya.
"Setelah menghilangkan beberapa daging, ia menggigit kembali sirip untuk menghilangkan lebih banyak daging." jelasnya.
Untungnya, paus itu kemungkinan sudah mati dan mengambang pada permukaan air ketika hiu menyerangnya.
