Pilunya Jadi Wanita India di Zaman Perang, Sengaja Bakar Diri Massal Demi Jaga Kehormatan

- Sabtu, 15 April 2023 | 21:00 WIB
Ilustrasi Jauhar dalam History of the Nations Hutchinson. (Wikimedia Commons)
Ilustrasi Jauhar dalam History of the Nations Hutchinson. (Wikimedia Commons)

Wanita India di zaman perang hidup dalam ketakutan dan ancaman. Mereka sering kali terpaksa bunuh diri demi menjaga kehormatan.

Bunuh diri itu dilakukan bersama-sama lewat tradisi jauhar alias bakar diri massal. Tradisi ini dilakukan oleh wanita Rajput yang menghindari diri jatuh ke tangan musuh.

Alih-alih mengkonsumsi racun, mereka lebih suka membakar diri. Sebab api melambangkan kesucian.

Menghindari Perbudakan

-
Lukisan yang menggambarkan praktek sati (suttee) atau pembakaran janda. Itu diterapkan pada janda Hindu yang mengikuti suaminya ke tumpukan kayu pemakaman. Praktik ini secara resmi dilarang pada tahun 1800-an. (Area publik)

Dikutip dari Ancient Origins, praktik jauhar dilakukan selama perang antara pria Rajput dan penjajah Muslim, saat menghadapi kekalahan.

Para wanita melakukan tradisi ini untuk menghindari perbudakan dan pemerkosaan oleh penjajah. Singkatnya, mereka melakukan jauhar untuk menjaga kehormatan dan garis keturunan kerajaan mereka.

Baca juga: Tradisi Unik Bulan Ramadan di India, Berbuka dengan Garam Sebelum Makan yang Lainnya

Eksekusi Jauhar

-
Ilustrasi Jauhar. (Wikimedia Commons)

Proses jauhar sendiri biasanya dilakukan saat malam hari. Di mana wanita akan mengenakan pakaian pengantin, dan berjalan ke tumpukan kayu. 

Mereka akan membaca teks Veda sebelum melompat ke dalam api. Bahkan ada yang menyanyikan lagu-lagu religi saat melakukan jauhar.

Hal itu dilakukan untuk menahan rasa sakit dari kobaran api. Ngerinya tradisi ini dilakukan secara massal, dengan semua wanita Rajput melompat ke dalam api bersamaan.

Baca juga: Wanita di India Gak Keluar Rumah Selama 3 Tahun Bersama Anaknya karena Takut COVID-19

Beda dengan Sati

-
Ilustrasi Alauddin Khilji di latar depan, saat perempuan bunuh diri di latar belakang. (Domain Publik)

Meski hampir sama dengan praktik sati, tradisi jauhar memiliki aturan tersendiri. Jika sati dilakukan oleh para janda di atas tumpukan kayu pemakaman almarhum suaminya, maka jauhar hanya dilakukan saat perang.

Jauhar juga tidak hanya melibatkan wanita, tetapi anak-anak turut serta. Tradisi ini dilakukan ketika suami istri masih hidup.

Lalu, jauhar akan dilakukan ketika Rajput tidak melihat harapan untuk menang atas musuh mereka.

Selama jauhar, yang berlangsung pada malam hari, para pendeta Brahmana akan melantunkan mantra Weda.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X