Pernah Berkuasa Hebat, Rupanya 4 Faktor Ini Membuat Kekaisaran Mongolia Runtuh

- Senin, 21 Februari 2022 | 12:18 WIB
Ilustrasi Kekuasaan Kaisar Mongolia. (Nationalgeographic)
Ilustrasi Kekuasaan Kaisar Mongolia. (Nationalgeographic)

Siapa yang tak mengenal Kekaisaran Mongolia? Rasa-rasanya, nama kekaisaran ini menjadi nama yang amat terkenal akibat kejayaannya dan kekejamannya dalam membantai banyak wilayah serta kerajaan-kerajaan lain di dunia.

Meski kini nama Mongolia bukanlah nama negara yang terkenal akan kemajuan dan peradaban yang setara dengan negara-negara maju lainnya, namun masa lalu Mongolia menjadikan negara ini paling menakutkan di dunia.

Dahulunya, Mongolia memiliki banyak wilayah jajahan di seluruh dunia dengan pesaingnya hanyalah imperium Britania atau Inggris. Bahkan Mongolia di jaman para Khan Agung mampu melampaui pencapaian negara-negara kolonialis lainnya seperti Spanyol, Perancis, Persia bahkan Romawi.

Namun, dikarenakan beberapa faktor Kekaisaran Mongolia tampak mulai melemah dan tak mampu mempertahankan kekuatannya menaklukan negara-negara lainnya.

Baca Juga: Sosok Genghis Khan, Penguasa Mongol yang Punya Enam Istri dan 500 Selir

Dikutip dari History, terdapat beberapa faktor yang membuat Kekaisaran Mongolia mengalami kemunduran, yakni sebagai berikut.

1. Perang saudara

-
Genghis Khan, Pimpinan Mongol pertama kali. (Istimewa)

Pada zaman Jengis Khan, ia merasa kelelahan mengurus wilayah Mongol yang amat luas hingga ia membagi daerah kekuasaan tersebut menjadi 4 cabang imperium yakni: Yuan (China), Kekhanan Chagatai (Asia Tengah), Ikhanate (Timur Tengah) dan The Golden Horde (Eropa) dengan masing-masing dibawah pengawasan dan kekaisaran anak serta kerabat Jengis.

Namun, beberapa waktu para saudara Jengis Khan mengalami konflik dan perbedaan pendapat sehingga menimbulkan perang. Sebagai contoh, Hulagu Khan yang merupakan penguasa Bahgdad nyaris memperluas pengaruhnya ke Arab Saudi dan Israel. Namun gangguan dari Berke Khan yang sebenarnya juga orang Mongol membuatnya hancur lebur.

2. Pemberontakan

Pemberontakan terjadi lantaran beberapa wilayah merasa di anak tirikan oleh kekuasan Mongolia yang berpusat di bawah kekuasaan Jengis Khan. Pemberontakan ini lantaran tidak meratanya pembagian sarana komunikasi dan transportasi yang menghambat aktivitas masyarakat.

Akhirnya, Mongol banyak sekali mengalami pemberontakan. Seperti di Yuan sendiri mereka menghadapi pemberontakan jenderal dan petani Han yang muak pada pemerintahan mereka yang kejam.

Di Eropa, orang-orang Rusia, Ukraina, Hungaria dan Bulgaria melakukan perlawanan yang tak putus-putusnya. Sesuatu yang membuat hegemoni Mongol akhirnya lenyap seperti tak bersisa. Bahkan ketika Rusia bangkit, mereka menyapu sisa-sisa kekuataan Khan yang ada. Mereka kini hanya tersisa dalam bentuk suku Tartar.

Sementara di Arab, hal yang sama juga terjadi. Para bangsawan Mongol yang kemudian menjadi Muslim juga sering melakukan perebutan kekuasaan. Sesuatu yang akhirnya membuat Mongol hancur lebur.

-
Perang saudara antar Kaisar Mongolia. (Nationalgeographic)

3. Perubahan visi

Mongol semula hanya memiliki tekat untuk menakut-nakuti bangsa di seluruh dunia dengan mampu memberikan kehancuran total di kawasan tersebut daripada membentuk pemerintaha baru.

Namun, saat membagi menjadi empat wilayah, terjadi perubahan visi yang mana Mongolia ingin menjadi negara yang memiliki sistem pemerintahan terpusat. Sehingga hal ini banyak sekali menimbulkan masalah lantaran perubahan visi dari Mongol itu sendiri.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X