Otoritas Korea Utara (Korut) tengah menjadi perbincangan publik media sosial. Pasalnya, mereka mengimbau warganya untuk mengonsumsi angsa hitam sebagai alternatif makanan di tengah krisis pangan dampak pandemi Covid-19.
Imbauan itu berawal dari sebuah artikel yang diterbitkan di surat kabar resmi Partai Buruh Korea, Rodong Sinmun.
Dalam artikel itu disebutkan bahwa angsa hitam memiliki rasa daging yang lezat serta memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh.
Atas dasar itu, pemimpin agung Korut Kim Jong-un meyakini bahwa angsa hitam bisa menjadi solusi atau sebagai alternatif makanan di tengah krisis pangan yang dihadapi negaranya.
Baca Juga: Usai Minta Makan Lebih Sedikit, Kini Kim Jong Un Perintahkan Warga Korut Makan Angsa Hitam
Bagi orang Indonesia, makanan yang terbuat dari angsa hitam memang terdengar asing. Jangankan makanan, unggas tersebut juga sangat jarang ditemukan.
Lantas angsa hitam pun menjadi perbincangan di media sosial. Banyak netizen yang penasaran seperti apa bentuk angsa hitam itu.
Nah, berikut 3 fakta menarik angsa hitam yang dirangkum Indozone dari berbagai sumber, Sabtu (30/10/2021).
1.Ditemukan pertama kali di Australia
Angsa hitam pertama kali ditemukan di Australia bagian barat oleh penjelajah Belanda bernama Williem de Vlamingh pada tahun 1697.
Pada saat itu, penemuan angsa hitam menuai sorotan karena orang-orang Eropa berpikiran bahwa semua angsa berwarna putih.
Berawal dari penemuan itu, angsa hitam pun menjadi lambang resmi negara bagian Australia Barat.
2. Hidupnya cenderung menetap
Populasi terbesar angsa hitam saat ini berada di pesisir Australia bagian selatan, tenggara, dan Tasmania. Angsa hitam dapat ditemukan di danau-danau serta lahan basah dan hidup secara berkelompok.