Ngeri! Mayat Hilang di Kota Romawi Kuno 'Hidup Kembali' dalam Letusan Vulkanik

- Rabu, 26 April 2023 | 17:00 WIB
Mayat menghilang di kota Romawi Kuno menguap dalam letusan gunung berapi. (Sciencealert)
Mayat menghilang di kota Romawi Kuno menguap dalam letusan gunung berapi. (Sciencealert)

Sekitar 2.000 tahun yang lalu, ketika Gunung Vesuvius meletus, kota Romawi Pompeii dan penduduknya terkubur hidup-hidup dalam abu. Tak cuma itu, kota terdekatnya Herculaneum juga lenyap dan hanya sedikit jejak penduduknya yang pernah ditemukan.

Menurut studi baru oleh ahli geologi dari Roma Tre University dan University Federico II of Naples di Italia, jasad penduduk Herculaneum kemungkinan besar menguap dalam letusan gas dan partikel panas yang membakar.

Tim peneliti dalam studi ini telah menemukan bukti baru dari peristiwa mematikan di kayu berkarbonisasi.

Dikutip dari Sciencealert, pada tahun 2018, para arkeolog menemukan bukti meyakinkan pertama bahwa beberapa penduduk Herculaneum mengalami kematian yang mengerikan: jaringan lunak dan darah mereka mendidih dalam sekejap saat terkena panas ekstrem dari letusan gunung berapi; tengkorak mereka meledak dari dalam.

Dua tahun kemudian (2020), para arkeolog juga menggambarkan tengkorak lain yang digali di situs tersebut. Tengkorak itu berisi pecahan bahan kaca yang membuat mereka percaya bahwa otak orang tersebut telah mengalami vitrifikasi, atau berubah menjadi kaca.

Namun, tidak semua orang yakin bahwa warga Herculaneum meninggal dengan cara itu. Temperatur panas yang melepuh sekitar 500 °C (900 °F) dapat menghasilkan efek mengerikan yang telah diamati oleh para arkeolog: otak yang mengalami vitrifikasi, gigi yang retak, anggota tubuh yang berkontraksi, tulang yang hangus, dan tengkorak yang pecah.

Tetapi bukti lain dari jaringan lunak yang diawetkan pada beberapa tulang rusuk menunjukkan suhu yang lebih rendah.

Jadi ahli geologi Alessandra Pensa dari University of Roma Tre dan rekannya berangkat untuk merekonstruksi suhu ekstrim yang menimpa warga Herculaneum ketika Gunung Vesuvius meledak pada tahun 79 Masehi.

Baca juga: Polisi Cegat Pastor Diduga Bawa Mayat, Ternyata hanya Patung Yesus

Rekonstruksi Penemuan

Mereka menganalisis jumlah cahaya yang dipantulkan dalam 40 sampel kayu hangus yang digali pada 1960-an dari lima lokasi berbeda di seluruh kota kuno, dengan pantulan sampel menunjukkan suhu saat arang terbentuk.

“Arang terbukti menjadi satu-satunya proksi yang mampu merekam berbagai peristiwa termal ekstrem sesaat, sehingga mengungkapkan untuk pertama kalinya dampak termal nyata dari letusan 79 Masehi,” tulis para peneliti.

'Geothermometer' ini menunjukkan bahwa suhu awalnya melebihi 500 °C dan mungkin telah mencapai hingga 555 °C ketika awan abu berumur pendek pertama dari letusan melonjak melalui Herculaneum, yang terletak di kaki Gunung Vesuvius, lebih dekat dari Pompeii.

-
Mayat menghilang di kota Romawi Kuno menguap dalam letusan gunung berapi. (Sciencealert)

“Temperatur ini  "mampu menyebabkan kematian seketika, sementara hanya menyisakan beberapa desimeter abu di tanah," sambung para peneliti.

Menariknya, sinyal suhu tertinggi terdeteksi pada sampel kayu dari bagian utara kota, di Collegium Augustalium, tempat ditemukannya otak vitrifikasi.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X