Penampakan black-naped pheasant pigeon atau burung merpati pegar hitam belum lama ini menghebohkan ilmuwan. Burung yang disangka punah itu tiba-tiba muncul usai 140 tahun tak terlihat.
Dikutip dari IFL Science, burung merpati pegar hitam yang terakhir kali terlihat 140 tahun lalu mendadak terlihat di kawasan hutan lebat Papua Nugini. Keberadaannya tertangkap kamera milik para ilmuwan American Bird Conservacy.
Para peneliti melihat seekor burung merpati bertengkuk hitam untuk pertama kalinya dalam 140 tahun setelah mencari di sebuah pulau kecil di lepas pantai Papua Nugini selama sebulan.
Tim peneliti menangkap rekaman burung itu pada September lalu, jauh di dalam hutan di Fergusson Island.
Sebelum merekam merpati yang tinggal di darat, para peneliti telah melakukan wawancara yang tak terhitung jumlahnya dengan penduduk setempat. Mereka memasang 20 kamera pengintai, bahkan bertemu dengan bajak laut.
Baca juga: Penemuan Ular Naga Jawa di Gunung Sanggabuana Menghebohkan, Mitosnya Jelmaan Siluman
Sehingga menurut Co-lead ekspedisi John Mittermeier, menemukan hewan langka tersebut rasanya seperti menemukan unicorn. Apalagi para peneliti telah berusaha menemukan burung itu pada 2019 tetapi tidak beruntung.
"Ini adalah momen yang Anda impikan sepanjang hidup Anda sebagai seorang konservasionis dan pengamat burung," kata Mittermeier.
Ditemukan Berkat Kerja Sama
Proses penemuan burung langka tersebut tidak mudah. Direktur Program burung-burung punah dari American Bird Conservancy telah melakukan ekspedisi dalam waktu yang lama.
Para peneliti juga bekerja sama dengan staf lokal dari Papua New Guniea National Museum. Tak hanya itu, mereka turut menggandeng ilmuwan internasional dari Cornell Lab of Ornithology.
Baca juga: Selain Jadi Tukang Pos, Burung Merpati Juga Pernah Dimanfaatkan Jadi Paparazi-nya Jerman
Beruntung pencarian mendapat titik terang setelah seorang penduduk setempat mengatakan kepada peneliti bahwa dia melihat burung itu beberapa kali dan mendengar suara khasnya.
Berdasarkan petunjuk-petunjuk itulah, mereka lantas memasang kamera di daerah tersebut dan berhasil menemukannya.
Rekaman dan foto-foto burung tersebut menjadi dokumentasi pertama burung merpati pegar hitam sejak tahun 1882.
