Moskva, kapal jelajah milik Rusia yang membawa sebanyak 500 orang terbakar di Laut Hitam, dekat Odessa pada Kamis (14/4/2022).
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan kapal tersebut mengalami kebakaran hingga menyebabkan amunisi yang berada di dalam kapal meledak yang semakin memperparah kerusakan kapal.
Kemudian, Moskva yang menjadi armada utama di Laut Hitam itu tenggelam saat Rusia menarik kapal tersebut ke pelabuhan di tengah cuaca badai.
Kapal peninggalan Soviet
Moskva merupakan salah satu kapal jelajah rudal andalan Rusia. Kapal ini sendiri merupakan kapal tua peninggalan Uni Soviet yang kala itu bernama Slava.
Saat pertama kali ditugaskan pada 1983, Slava dipersenjatai dengan 16 rudal jelajah Vulkan anti-kapal dengan jangkauan setidaknya 700 km (440 mil).
Kapal ini sendiri pertama kali diletakkan pada 1976 di Galangan Kapal 445 dari 61 Pabrik Pembuatan Kapal Kommunara di Mykolaiv, SSR Ukraina.
Lalu diluncurkan pada 1979 dan ditugaskan pertama kali pada 1983. Antara 18–22 November 1986, kapal mengunjungi pelabuhan Yunani Piraeus.
Slava berperan dalam KTT Malta (2–3 Desember 1989) antara Pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev dan Presiden AS George H. W. Bush.
Dia digunakan oleh delegasi Soviet, sedangkan delegasi AS memiliki tempat tidur mereka di atas kapal USS Belknap.
Slava kembali ke Mykolaiv pada bulan Desember 1990 untuk reparasi yang berlangsung hingga akhir tahun 1998.
Slava dirubah menjadi Moskva, yang dikendalikan oleh Rusia. Moskva menggantikan kapal penjelajah kelas Kynda Admiral Golovko sebagai unggulan Armada Laut Hitam Rusia.
Pada April 2003, Moskva bersama dengan fregat Soviet Pytlivyy, Smetlivy, dan sebuah kapal pendarat berangkat dari Sevastopol untuk latihan di Samudra Hindia dengan kelompok tugas Armada Pasifik (Marsekal Shaposhnikov dan Laksamana Panteleyev) dan Angkatan Laut India.
